Mohon tunggu...
Mania Telo
Mania Telo Mohon Tunggu... swasta -

@ManiaTelo : Mengamati kondisi sosial,politik & sejarah dari sejak tahun 1991

Selanjutnya

Tutup

Politik

Konvensi Capres Partai Demokrat: Pencitraan atau Visi-Misi?

26 April 2014   15:26 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:10 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Menjelang Pilpres 2014 saling menyerang antar capres dan pengamat politik "bayaran" sangat kencang sekali di media,bahkan SBY pun mulai melakukan langkah menyerang dengan bahasa khas SBY. Yang diserang tentu saja capres yang saat ini mempunyai elektabilitas tinggi, yaitu Jokowi ; Penyerangan ke Jokowi dimulai dengan puisi / sajak sampai ejekan kasar,kata boneka Megawati,"raiso opo-opo" dan sekarang dituduh melakukan pencitraan diri dengan blusukan-nya.

SBY pun dengan bahasa khasnya meminta Capres untuk menyudahi pencitraan diri dan mulai bicara Visi-Misi,padahal sejak SBY mendeklarasikan diri sebagai capres di 2004 yang lalu,acara pencitraan diri hampir selalu terjadi,bahkan hingga SBY menjadi presiden sampai sekarang pun,tuduhan pencitraan diri sangat melekat pada SBY. Ada apa gerangan SBY membuat pernyataan,"Stop pencitraan diri...?"

Tentu saja apa yang disampaikan oleh SBY tak lepas dari Konvensi Capres yang diadakan oleh Partai Demokrat dan besok (27 April 2014) mulai memasuki hari terakhir Konvensi,dimana para capres peserta konvensi akan berdebat terakhir kalinya. Promosi ala SBY ini bukan barang baru,bahkan orang yang merasa mengerti tentang presiden Indonesia ini sudah sangat mahfum,bahkan akhirnya banyak orang menuduhnya sebagai tindakan munafik.

Konvensi Capres Partai Demokrat adalah salah satu cara SBY untuk menaikkan elektabilitas Partai Demokrat yang waktu itu banyak diramal akan jatuh hingga 7% perolehan suaranya ; Namun ternyata cara "mencuri start" kampanye dengan membuat Debat Capres di Konvensi pada beberapa kota sebelum waktu kampanye yang di perbolehkan oleh KPU,adalah sebagai bentuk pencitraan diri Partai Demokrat. Secara legal formal,apa yang dilakukan oleh SBY dengan Konvensi Capres Partai Demokrat tidak salah,tetapi apakah masyarakat tahu apa visi-misi capres yang mengikuti Konvensi Capres Partai Demokrat? Tentu saja yang tahu hanya warga masyarakat yang datang ke acara tersebut,tetapi dari iklan para peserta Konvensi,mereka lebih banyak menonjolkan diri untuk populer,bukan bicara Visi-Misi mereka .....! Penonjolan diri melalui pencitraan diri tentang siapa dirinya dan apa yang sudah dilakukannya......!

Artinya,dalam proses pencapresan memang seorang Capres harus memulai dari pencitraan diri,bahkan untuk menaikkan elektabilitas partai politik pun harus dilakukan cara dengan pencitraan diri. Tidak ada yang salah bila seseorang melakukan pencitraan diri,sebab itu memang sah secara ilmu "Political Marketing" ; Pencitraan diri akan menjadi bermasalah bila dikemudian hari ternyata citra dirinya tidak sesuai dengan apa yang dilakukannya. Contohnya adalah ketika Partai Demokrat mengatakan di iklan kampanyenya sebagai bentuk pencitraan,"Katakan Tidak Pada Korupsi...!" Ternyata para kader pengurus partai dari Bendahara Umum,Wakil Sekretaris Jenderal dan Ketua Umum-nya sekarang sudah menjadi terpidana dan tersangka korupsi hasil pengusutan KPK ; Bahkan Anas Urbaningrum,mantan Ketua Umum Partai Demokrat yang sekarang menjadi tersangka kasus korupsi Proyek Hambalang juga terus menerus melontarkan tuduhan kepada Ibas Yudhoyono-sekjen PD sebagai salah satu yang terlibat....?

Oleh karena itu,para pengamat politik "bayaran" dan juga yang anti Jokowi karena ingin mendukung salah satu capresnya,tidak perlu melontarkan "anti pencitraan" Jokowi dengan blusukannya. Karena sesi untuk mencari tahu tentang Visi-Misi capres ada waktu tersendiri,dimana debat antar Capres yang "sah" dari KPU sudah akan disiapkan secara khusus. Rakyat Indonesia sudah sebagian besar sangat pintar berpolitik,mereka tidak mau lagi terjebak oleh janji-janji bohong yang disampaikan oleh para capres dengan Visi-Misi "bodong" nya...! Sebab sebuah Visi-Misi sangat mudah dibuat oleh seorang ahli manajemen ilmu pemerintahan, ahli manajemen umum,dsb. Banyak konsultan yang bisa dibayar untuk membuat sebuah Visi-Misi. Tetapi apakah capres itu menjiwai Visi-Misi itu...? Itu lebih penting dan akan membawa Indonesia kedepan lebih hebat.

Visi-Misi Partai Demokrat yang "anti korupsi" justru menjatuhkan dirinya sebagai parpol yang pengurus utamanya korup,kenapa? Karena Visi-Misi nya tidak dijiwai,tetapi hanya sebagai sebuah kebutuhan waktu itu untuk menarik hati apa yang diinginkan oleh rakyat Indonesia waktu itu. Tetapi setelah kemudian pengurus utama Partai Demokrat babak belur dihajar kasus korupsi,dan bahkan SBY dan keluarganya pun dituduh dengan segala macam tuduhan berbuat korupsi hingga menyewa pengacara pribadi,masyarakat mulai berpikir lebih baik mencari sosok yang anti tesis dengan SBY dan ibu negara yang gagah dan berkesan "wah" dalam berpakaian.....Tak heran sosok Jokowi dan isterinya sekarang menjadi idola masyarakat,karena kesederhanaan dan perhatiannya terhadap rakyat kecil yang nyata,bukan sekedar dibuktikan dengan jabatan yang melekat seolah pro rakyat kecil,dsb.

Pencitraan diri dan Visi-Misi sama pentingnya,tetapi lebih penting dari itu adalah REKAM JEJAK seorang pemimpin dalam membawa masyarakat Indonesia menjadi teladan kehidupan kedepan. Indonesia sekarang membutuhkan seorang pemimpin yang sederhana,mempunyai perhatian yang besar terhadap pengentasan kemiskinan,kesejahteraan rakyat kecil dan ketertiban melalui keteladanan hidup sang pemimpin. Bila pemimpinnya saja hidup bermewah-mewah,bergaya seperti orang asing,bagaimana mau dekat dengan rakyat dan membawa Indonesia lebih hebat dari negara lain...?

Bagaimana dengan anda?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun