Menghargai Sang Maha Pencipta dengan istiqamah dalam batasan yang ditetapkanNya dan memandang derajat manusia bukan untuk diperbudak dan dihabiskan modal ciptanya sebagai mesin pemuas keinginan syahwat. Belum lagi ditambah dengan Socio Economi Accounting. Peran nyata perusahaan yang semoga bukan menjadi marketing gimmick, untuk taraf hidup yang lebih baik ditekankan disini. Berangkat dari keprihatinan social ekosistem yang terganggu karena ulah manajemen operasional perusahaan. Kita percaya dan yakin aka nada fase-fase socio economic accounting ini semakin mengkristal hingga sebagaimana tuntutan postulat akuntansi yaitu monetary unit. Kemudian ada apa yang disebut akuntansi pertambahan nilai, behavioral accounting, akuntansi upah pekerja dll hinga merasa perlu mengubah paradigm yang tadinya hanya hanya berkutat di bussines decision making ke multidiscipline paradigm In Order to Accountability Front Allah SWT Al Mighty. Inikah yang namanya Akuntansi Islam Substantif ??
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H