Simfoni Jiwa Dalam Aksara
            (Kumpulan Puisi)Â
          Oleh: Valentinus Antus
1. Cinta
Dalam matamu kulihat cahaya, Â
Cinta yang tulus, tak pernah pudar. Â
Kau dan aku, dua jiwa yang satu, Â
Bersama kita lalui suka duka.
Dalam pelukanmu aku merasa aman, Â
Hilang segala resah dan beban. Â
Cinta ini seperti bintang di malam, Â
Bersinar terang, mengusir kelam.
Setiap hari bersamamu adalah anugerah, Â
Dalam senyum dan tawa kita temukan bahagia. Â
Meski waktu berlalu, cinta tetap abadi, Â
Menjalin kisah yang penuh harmoni.
Di bawah langit biru yang luas, Â
Kita janji tuk selalu setia. Â
Dalam suka maupun duka, Â
Cinta ini takkan pernah sirna.
2. Alam
Pohon-pohon berbisik dalam angin, Â
Sungai mengalir membawa kedamaian. Â
Hutan rimba menyimpan seribu misteri, Â
Keindahan alam yang tak ternilai harganya.
Burung berkicau di pagi hari, Â
Membawa pesan cinta dari langit. Â
Bunga-bunga bermekaran indah, Â
Menghias dunia dengan warna dan harum.
Langit biru menyapa dengan senyuman, Â
Awan putih menari-nari riang. Â
Dalam setiap sudut alam yang indah, Â
Tersembunyi keajaiban yang mempesona.
Gunung menjulang tinggi penuh gagah, Â
Lautan luas berkilauan biru. Â
Dalam alam yang megah dan tenang, Â
Terasa sentuhan cinta Sang Pencipta.
3. Rindu
Saat senja datang dengan perlahan, Â
Rindu hadir tanpa diundang. Â
Menghitung detik dalam kesendirian, Â
Menanti hadirmu di pelukan.
Di bawah bintang-bintang yang berkilauan, Â Rinduku terbang tinggi ke angkasa. Â
Meski jarak memisahkan kita, Â
Hati ini tetap menyatu dalam cinta.
Setiap malam kuingat wajahmu, Â
Dalam mimpi kita bertemu. Â
Rindu ini seperti aliran sungai, Â
Mengalir tanpa henti menuju samudra.
Rindu adalah lagu tanpa akhir, Â
Tersimpan dalam hati yang setia. Â
Meski jarak merentang luas, Â
Cinta ini akan selalu ada.
4. Kenangan
Di taman penuh bunga bermekaran, Â
Kenangan indah terukir jelas. Â
Setiap tawa dan senyuman kita, Â
Menjadi bagian dari kisah abadi.
Waktu berlalu begitu cepat, Â
Namun kenangan tetap melekat. Â
Setiap langkah yang kita tempuh, Â
Terpatri dalam hati, tak terlupakan.
Kenangan manis di masa lalu, Â
Menjadi harta yang tak ternilai. Â
Dalam setiap detik yang berlalu, Â
Ada jejakmu yang takkan hilang.
Kenangan adalah harta tak ternilai, Â
Terjaga dalam hati yang damai. Â
Setiap momen bersama dirimu, Â
Membuat hidup ini lebih bermakna.
5. Kebahagiaan
Kebahagiaan adalah senyuman pagi, Â
Menyinari hati yang sepi. Â
Dalam tawa anak-anak yang ceria, Â
Kita temukan kebahagiaan sejati.
Dalam pelukan dan ciuman hangat, Â
Tersimpan kebahagiaan yang tulus. Â
Tak perlu harta atau kemewahan, Â
Cukup cinta dan kasih sayang.
Kebahagiaan adalah mentari pagi, Â
Menyinari setiap langkah kita. Â
Dalam setiap detik yang kita lewati, Â
Ada kebahagiaan yang tak ternilai.
Dalam kebersamaan kita temukan, Â
Kebahagiaan yang sejati. Â
Setiap momen bersama, Â
Adalah anugerah dari Yang Maha Kuasa.
6. Kesepian
Malam yang sunyi tanpa suara, Â
Kesepian hadir tanpa diundang. Â
Dalam kesendirian aku terdiam, Â
Mengharap kehangatan yang hilang.
Kesepian adalah bayangan gelap, Â
Mengintai dalam setiap sudut. Â
Namun dalam hening malam yang kelam, Â
Ada doa yang terucap lirih.
Kesepian mengajarkan kita, Â
Arti dari kehadiran dan cinta. Â
Dalam sunyi kita belajar, Â
Menghargai setiap momen yang ada.
Di balik kesepian yang menghampiri, Â
Ada harapan yang tak pernah mati. Â
Meski malam terasa panjang, Â
Fajar akan tiba membawa terang.
7. Harapan
Di ujung malam yang gelap, Â
Mentari terbit membawa harapan. Â
Setiap hari adalah lembaran baru, Â
Siap ditulis dengan cerita indah.
Harapan adalah lilin di kegelapan, Â
Menerangi jalan yang penuh tantangan. Â
Dengan keyakinan dan doa tulus, Â
Kita melangkah menuju masa depan cerah.
Dalam setiap langkah yang kita ambil, Â
Ada harapan yang menyala terang. Â
Meski badai datang menghadang, Â
Harapan tetap menjadi pemandu jalan.
Harapan adalah bintang di langit malam, Â
Menyinari hati yang gelap gulita. Â
Dengan harapan kita terus maju, Â
Menyongsong hari esok yang penuh cahaya.
8. Kematian
Kematian adalah akhir perjalanan, Â
Menuju dunia penuh kedamaian. Â
Bukanlah akhir, tapi awal yang baru, Â
Menuju kehidupan yang abadi.
Di bawah tanah yang sepi, Â
Kita kembali ke asal mula. Â
Dalam damai kita beristirahat, Â
Menanti hari kebangkitan tiba.
Kematian adalah pintu menuju keabadian, Â
Tempat kita bertemu dengan Ilahi. Â
Dalam ketenangan kita kembali, Â
Menuju surga yang dijanjikan.
Meski kematian datang tanpa diduga, Â
Kita tak perlu takut atau cemas. Â
Karena di baliknya ada kehidupan, Â
Yang penuh dengan kedamaian.
9. Persahabatan
Persahabatan adalah ikatan suci, Â
Dibangun dengan cinta dan kepercayaan. Â
Dalam tawa dan tangis, kita berbagi, Â
Menjalani hidup dengan kebersamaan.
Seperti pohon yang akarnya kuat, Â
Persahabatan tumbuh dengan kokoh. Â
Dalam setiap ujian yang kita hadapi, Â
Kita berdiri bersama, tak tergoyahkan.
Persahabatan adalah pelita di kegelapan, Â
Menerangi jalan yang penuh liku. Â
Dengan teman, segala terasa ringan, Â
Kita lalui hari dengan senyuman.
Dalam persahabatan kita temukan, Â
Kekuatan yang tak terbatas. Â
Setiap momen bersama adalah harta, Â
Yang takkan pernah pudar oleh waktu.
10. Keindahan
Keindahan tersembunyi dalam setiap detail, Â
Dalam setiap bunga yang mekar indah. Â
Alam adalah kanvas penuh warna, Â
Lukisan Tuhan yang sempurna.
Langit biru menyapa dengan senyuman, Â
Awan putih menari riang. Â
Dalam setiap sudut alam yang indah, Â
Tersembunyi keajaiban yang mempesona.
Setiap matahari terbit di ufuk timur, Â
Membawa keindahan baru yang menakjubkan. Â
Dalam setiap detik yang berlalu, Â
Keindahan dunia ini takkan pernah usang.
Keindahan adalah anugerah Ilahi, Â
Yang harus kita syukuri setiap hari. Â
Dengan mata hati kita melihat, Â
Betapa indahnya ciptaan Sang Pencipta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H