Mohon tunggu...
Teka Wedol
Teka Wedol Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi bermain bola dan suka membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Simfoni Jiwa dalam Aksara (Kumpulan Puisi)

4 Juni 2024   19:21 Diperbarui: 4 Juni 2024   19:22 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

               Simfoni Jiwa Dalam Aksara

                        (Kumpulan Puisi) 

                    Oleh: Valentinus Antus

1. Cinta

Dalam matamu kulihat cahaya,  
Cinta yang tulus, tak pernah pudar.  
Kau dan aku, dua jiwa yang satu,  
Bersama kita lalui suka duka.

Dalam pelukanmu aku merasa aman,  
Hilang segala resah dan beban.  
Cinta ini seperti bintang di malam,  
Bersinar terang, mengusir kelam.

Setiap hari bersamamu adalah anugerah,  
Dalam senyum dan tawa kita temukan bahagia.  
Meski waktu berlalu, cinta tetap abadi,  
Menjalin kisah yang penuh harmoni.

Di bawah langit biru yang luas,  
Kita janji tuk selalu setia.  
Dalam suka maupun duka,  
Cinta ini takkan pernah sirna.

2. Alam

Pohon-pohon berbisik dalam angin,  
Sungai mengalir membawa kedamaian.  
Hutan rimba menyimpan seribu misteri,  
Keindahan alam yang tak ternilai harganya.

Burung berkicau di pagi hari,  
Membawa pesan cinta dari langit.  
Bunga-bunga bermekaran indah,  
Menghias dunia dengan warna dan harum.

Langit biru menyapa dengan senyuman,  
Awan putih menari-nari riang.  
Dalam setiap sudut alam yang indah,  
Tersembunyi keajaiban yang mempesona.

Gunung menjulang tinggi penuh gagah,  
Lautan luas berkilauan biru.  
Dalam alam yang megah dan tenang,  
Terasa sentuhan cinta Sang Pencipta.

3. Rindu

Saat senja datang dengan perlahan,  
Rindu hadir tanpa diundang.  
Menghitung detik dalam kesendirian,  
Menanti hadirmu di pelukan.

Di bawah bintang-bintang yang berkilauan,  Rinduku terbang tinggi ke angkasa.  
Meski jarak memisahkan kita,  
Hati ini tetap menyatu dalam cinta.

Setiap malam kuingat wajahmu,  
Dalam mimpi kita bertemu.  
Rindu ini seperti aliran sungai,  
Mengalir tanpa henti menuju samudra.

Rindu adalah lagu tanpa akhir,  
Tersimpan dalam hati yang setia.  
Meski jarak merentang luas,  
Cinta ini akan selalu ada.

4. Kenangan

Di taman penuh bunga bermekaran,  
Kenangan indah terukir jelas.  
Setiap tawa dan senyuman kita,  
Menjadi bagian dari kisah abadi.

Waktu berlalu begitu cepat,  
Namun kenangan tetap melekat.  
Setiap langkah yang kita tempuh,  
Terpatri dalam hati, tak terlupakan.

Kenangan manis di masa lalu,  
Menjadi harta yang tak ternilai.  
Dalam setiap detik yang berlalu,  
Ada jejakmu yang takkan hilang.

Kenangan adalah harta tak ternilai,  
Terjaga dalam hati yang damai.  
Setiap momen bersama dirimu,  
Membuat hidup ini lebih bermakna.

5. Kebahagiaan

Kebahagiaan adalah senyuman pagi,  
Menyinari hati yang sepi.  
Dalam tawa anak-anak yang ceria,  
Kita temukan kebahagiaan sejati.

Dalam pelukan dan ciuman hangat,  
Tersimpan kebahagiaan yang tulus.  
Tak perlu harta atau kemewahan,  
Cukup cinta dan kasih sayang.

Kebahagiaan adalah mentari pagi,  
Menyinari setiap langkah kita.  
Dalam setiap detik yang kita lewati,  
Ada kebahagiaan yang tak ternilai.

Dalam kebersamaan kita temukan,  
Kebahagiaan yang sejati.  
Setiap momen bersama,  
Adalah anugerah dari Yang Maha Kuasa.

6. Kesepian

Malam yang sunyi tanpa suara,  
Kesepian hadir tanpa diundang.  
Dalam kesendirian aku terdiam,  
Mengharap kehangatan yang hilang.

Kesepian adalah bayangan gelap,  
Mengintai dalam setiap sudut.  
Namun dalam hening malam yang kelam,  
Ada doa yang terucap lirih.

Kesepian mengajarkan kita,  
Arti dari kehadiran dan cinta.  
Dalam sunyi kita belajar,  
Menghargai setiap momen yang ada.

Di balik kesepian yang menghampiri,  
Ada harapan yang tak pernah mati.  
Meski malam terasa panjang,  
Fajar akan tiba membawa terang.

7. Harapan

Di ujung malam yang gelap,  
Mentari terbit membawa harapan.  
Setiap hari adalah lembaran baru,  
Siap ditulis dengan cerita indah.

Harapan adalah lilin di kegelapan,  
Menerangi jalan yang penuh tantangan.  
Dengan keyakinan dan doa tulus,  
Kita melangkah menuju masa depan cerah.

Dalam setiap langkah yang kita ambil,  
Ada harapan yang menyala terang.  
Meski badai datang menghadang,  
Harapan tetap menjadi pemandu jalan.

Harapan adalah bintang di langit malam,  
Menyinari hati yang gelap gulita.  
Dengan harapan kita terus maju,  
Menyongsong hari esok yang penuh cahaya.

8. Kematian

Kematian adalah akhir perjalanan,  
Menuju dunia penuh kedamaian.  
Bukanlah akhir, tapi awal yang baru,  
Menuju kehidupan yang abadi.

Di bawah tanah yang sepi,  
Kita kembali ke asal mula.  
Dalam damai kita beristirahat,  
Menanti hari kebangkitan tiba.

Kematian adalah pintu menuju keabadian,  
Tempat kita bertemu dengan Ilahi.  
Dalam ketenangan kita kembali,  
Menuju surga yang dijanjikan.

Meski kematian datang tanpa diduga,  
Kita tak perlu takut atau cemas.  
Karena di baliknya ada kehidupan,  
Yang penuh dengan kedamaian.

9. Persahabatan

Persahabatan adalah ikatan suci,  
Dibangun dengan cinta dan kepercayaan.  
Dalam tawa dan tangis, kita berbagi,  
Menjalani hidup dengan kebersamaan.

Seperti pohon yang akarnya kuat,  
Persahabatan tumbuh dengan kokoh.  
Dalam setiap ujian yang kita hadapi,  
Kita berdiri bersama, tak tergoyahkan.

Persahabatan adalah pelita di kegelapan,  
Menerangi jalan yang penuh liku.  
Dengan teman, segala terasa ringan,  
Kita lalui hari dengan senyuman.

Dalam persahabatan kita temukan,  
Kekuatan yang tak terbatas.  
Setiap momen bersama adalah harta,  
Yang takkan pernah pudar oleh waktu.

10. Keindahan

Keindahan tersembunyi dalam setiap detail,  
Dalam setiap bunga yang mekar indah.  
Alam adalah kanvas penuh warna,  
Lukisan Tuhan yang sempurna.

Langit biru menyapa dengan senyuman,  
Awan putih menari riang.  
Dalam setiap sudut alam yang indah,  
Tersembunyi keajaiban yang mempesona.

Setiap matahari terbit di ufuk timur,  
Membawa keindahan baru yang menakjubkan.  
Dalam setiap detik yang berlalu,  
Keindahan dunia ini takkan pernah usang.

Keindahan adalah anugerah Ilahi,  
Yang harus kita syukuri setiap hari.  
Dengan mata hati kita melihat,  
Betapa indahnya ciptaan Sang Pencipta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun