Malam,
ia pekat yang melekat di pelupuk mataku, Kekasih.
Di dalam pekat itu, Kekasih..titik rindu menjelma menjadi kunang-kunang.
Seperti ini, kesunyian meradang di padang ilalang.
Aku.
Bukankah pernah ku kisahkan kepadamu?
Bukan. Bukan pada saat rintik hujan turun di batas penghujan dan kemarau.
Bukan pada saat aku duduk tepat di sampingmu seperti orang sekarat.
Namun, pada malam ketika cahaya rembulan meredup,
dan engkau berjalan pelan memunggungiku.
dunia sejenak ingin ku hentikan jika aku mampu.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!