Patra Bali Lanjutkan Pencarian Dana untuk Bantu Korban Gempa

DENPASAR - Paguyuban Transportasi online (PATRA) Wilayah Bali kembali melanjutkan aksi pencarian dana untuk membantu korban gempa di Palu, Sigi, Donggala dan Sulawesi Tengah pada Senin, 15/10/2018

Aksi tersebut sebagai tindak lanjut kesepakatan dulur-dulur PATRA, paguyuban yang punya slogan "Jaga Satu Jaga Semua" ini.

Ketua PATRA - Bali I Putu Gede Mahendra (41) mengatakan aksi kedua pengumpulan dana untuk korban gempa dilakukan di lingkar jalan Dewi Sri Kabupaten Badung, masih melibatkan banyak pangkalan seperti D' Cangkul, Sagita, Swallow, Driver's Siluman, Krobogan dan seterusnya.

"Pada aksi pertama yang lalu (Jumat, 12/10/2018) cukup mendapat respon positif dari masyarakat, dalam waktu yang tidak terlalu lama terkumpul dana Rp 3.534.244,- dan langsung kita transfer untuk kita satukan ke https://m.kitabisa.com/UntukPaludanDonggala, "ungkap Mahendra.

Namun aksi kedua tersebut tidak berjalan dengan maksimal karena dihentikan oleh Linmas dan Satpol PP Kelurahan Legian saat donasi baru terkumpul 1,2 juta rupiah. Mereka beralasan tidak boleh memungut sumbangan di jalanan kalau untuk wilayah tersebut dan mencurigai peruntukan yang tidak jelas atas donasi yang terkumpul.

Dok. PATRA Bali

Izan Tantowi (34), selaku sekretaris PATRA - Bali menjelaskan bahwa sebelumnya segala ijin untuk aksi ini sudah diselesaikan baik itu ijin ke Polda dan Polres, cuma memang sudah disadari dari awal untuk ijin ke Dinas Sosial Wilayah Kuta tidak akan keluar karena wilayah ini sangat memprioritaskan ketertiban dan keamanan terkait tingginya aktifitas pariwisata. Bahkan untuk urusan politik sekalipun macam Pilihan Legislatif dan Pilihan Presiden wilayah ini akan bebas dari hiruk-pikuk kampanye.

Dok. PATRA Bali

Sore sepulang aksi, dalam briefing di satu pangkalan Izan terus mengingatkan kawan-kawannya, "Karena PATRA ini adalah sebuah paguyuban yang tidak asal senang, tidak asal aman maka kalau untuk Kebenaran, Solidaritas juga untuk Kebaikan PATRA tidak akan mundur, "pungkasnya menyemangati. (*)

Sukir Anggraeni