Mohon tunggu...
Tejo Danu Saputro
Tejo Danu Saputro Mohon Tunggu... -

seorang lelaki yang mulai menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Solo Bergurulah pada China (Guangzhou)

10 Maret 2011   10:05 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:54 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semenjak saya meninggalkan kota kelahiran saya, berita tentang solo tidak pernah saya lewatkan, saya makin bangga karena kota solo bisa meluncurkan bis tingkat dan rail bus. Tangan dingin sang walikota memang berbuah manis, meskipun pada awalnya sempat disangsikan dapat memimpin kota solo, mengingat background beliau yang dari kalangan pengusaha.Namun beliau mampu menjawab semua komentar-komentar miring tentang kepemimpinanya. Waktu telah menjawabnya… solo semakin “cantik” ditangan beliau.

Medio desember 2010, Senin Pagi, Garuda Indonesia Airway tujuan SOC-CGK.

Wakil Walikota SurakartaBp. FX. Rudiantmo atau yang bekennya dipanggil Pak Rudi, saat turun dari pesawat dan berjalan menuju tempat penumpang, beliau bercerita tentang Pembangunan Rumahsakit Daerah Surakarta yang rencananya akan dibangun. Saya salut kepada jawaban beliau “ben ndang cepet dibangun gen masyarakat seneng”(biar cepat dibangun supaya masyarakat(solo)senang) wow sungguh bangga saya pada beliau.

Media Februari 2011

Kota solo bertepatan dengan HUT Kota Solo, melaunching bis wisata dan railbus. Semakin mantab aja kota solo ini…. Meskipun ada beberapa orang yang menyangsikan kesuksesan program beliau. Berkaca dari revitalisasi pasar klitikan yang sempat disangsikan juga, saya tetap yakin dan percaya program tentang transportasi akan berkembang di kemudian hari.

Tetap tiada gading yang tak retak, begitu pula dengan pengembangan yang dilakukan dikota solo, memang saya mengakui kota solo belum (bisa) dikatakan layak. Kenapa?? Karena fasilitas umum dikota solo tidak menunjang untuk para penyandang cacat, kalaupun ada hanya ada di tempat-tempat tertentu tidak disebagian besar. Boleh dikatakan kota solo merupakan pusat rehabilitasi di Indonesia, dan Tahun 2011 ini kota solo mendapatkan kehormatan untuk menyelenggarakan Asean Paragames pada bulan Desember 2011.

Dalam pengembangan kota, solo sebaiknya belajar kepada Guangzhou. Di kota tersebut bisa saya katakana layak untuk para penyandang cacat. Disepnajang jalan protocol ada sebuah tanda yang bisa dijadikan petunjuk untuk para penyandang cacat dalam melakukan aktivitasnya, tidak hanya tanda, ada juga lift bagi para penyandang cacat yang diletakkan di jalan yang mempunyai turunan/naik tajam (contoh terowongan), saya berpikir, paling-paling di terminal subway di Guangzhou tidak ada tanda-tanda tersebut, ternyata tanda-tanda tersebut ada di stasiun-stasiun di seluruh Guangzhou. Wow, sungguh hebat Guangzhou dalam perencanaan kota.

Berkaca dari pembanding tersebut, saya tetap memberikan apresiasi yang tinggi kepada jajaran pemerintah kota solo dalam menata kota, minggu kemarin saya pulang ke kota solo untuk melihat-lihat kotas, sudah ada penambahan fasilitas untuk para penyandang cacat yang dibangun di beberapa titik, yang saya lihat di shelter Batik Solo Transport. Dan saya juga mendengar, fasilitas untuk 2(dua) moda transportasi yang baru juga memberikan fasilitas bagi para penyandang cacat juga. Saya masih belum melihat, apakah fasilitas ibadah, mall, kantor instansi pemerintah juga sudah ada fasilitas untuk para penyandang cacatnya?

Semoga slogan yang dicanangkan oleh Bp. Walikota "solo mas kini adalah solo tempo dulu" benar-benar bisa terwujud

Solo The Spirit of Java

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun