Mohon tunggu...
Tejo Arum
Tejo Arum Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Tren Kaus Oversize

23 Maret 2018   14:17 Diperbarui: 23 Maret 2018   14:30 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Belakangan ini, kerap kita jumpai orang-orang yang mengenakan kaus (Tshirt) berukuran longgar atau oversize. Hal ini bukanlah sebuah ketidakwajaran, tapi ini justru merupakan salah satu tren yang sedang digandrungi konsumen.

Beberapa outlet dan distro pun terus memasarkan ragam kaus oversize tersebut. Sebab, permintaan pasar ternyata menjanjikan. Terutama konsumen kalangan anak muda. Tren kaus oversize naik ini kemungkinan munculnya banyak musisi lokal maupun internasional mempopulerkan musik hip-hop atau rap. Sehingga, pengaruh tren tersebut juga berimbas pada anak-anak muda di tanah air.

Nova Prima, salah seorang karyawan penjaga distro PRS Shop di Bojonegoro, Jawa Timur, mengatakan, berbagai merek kaus terkenal mulai mengeluarkan model kaus oversize. Sebenarnya model kaus ini terkadang tidak dibuat secara khusus, tetapa terkadang konsumen pilih beli kaus berukuran lebih besar dari badannya.

"Beberapa merek memang buat kaus oversize, tetapi ada juga yang sejak ukurannya lebih besar dibanding ukuran kaus umumnya," Katanya. Tren tersebut sudah menggeliat sejak akhir tahun lalu. Setidaknya, penjualan kaus oversize mulai dari 50-80 setel kaus per bulannya.

Kebanyakan konsumennya adalah para pelajar SMP dan SMA. "Postur anak masa kini banyak yang pendek, tetapi dia tetap percaya diri mengenakan kaus oversize," Jelasnya.

Karena anak muda di Bojonegoro ketika ingin kaus pasti lihat dulu apa mereknya. Langkah berikutnya baru lihat model dan desain kausnya. Eka Putra, salah satu pengelola distro Streit mengatakan, tren kaus anak muda terus merubah. Kaus model ini sebenarnya diminati kalangan tertentu saja, tetapi permintaannya cukup banyak, di distronya bisa terjual 30 setel per bulan.

"Berarti di Bojonegoro cukup banyak yang suka dengan musik hip-hop atau rap, karena kaus tersebut biasanya yang mempopulerkan musisi musik tersebut," ucapnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun