Mohon tunggu...
santi setiorini
santi setiorini Mohon Tunggu... -

seorang ibu yang senang mencari informasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Minat Terbatas pada Balita

23 Februari 2011   05:20 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:21 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika balita anda memiliki minat terbatas,ide-ide berikut akan membantunya menjelajahi ruang bermain


Selalu ada sisi positif dari bermain. Tahukah anda bahwa bermain yang melibatkan fisik bisa sangat bermanfaat bagi kemampuan motorik anak. Contohnya loncat tali yang bisa meningkatkan keseimbangan atau memanjat untuk melatih kekuatan. Anak usia tiga tahun yang membangun balok-balok kayunya menjadi menara tinggi tidak hanya belajar tentang  gravitasi dan keseimbangan, tapi juga mengembangkan kemampuan koordinasi tangan dan matanya. Libatkan diri anda dengan main petak umpet atau sekedar menari bersamanya mengikuti irama musik ceria. Untuk kegiatan di luar sesekali bermain bola bersama atau naik sepeda di sekitar lingkungan rumah.

Anak-anak usia 3-4 tahun sadar bahwa dunia mereka lebih besar daripada sekedar rumah dan keluarga. Ada banyak hal yang tidak biasa seperti tempat tidur anak besar dan balita dan mereka perlu menyeimbangkan hal-hal yang tidak biasa tersebut dengan hal-hal yang mereka baru tahu benar.

Minat terhadap suatu benda yang cukup ekstrem misal mereka tidak mau main yang lain hanya senang main mobil-mobilan atau boneka saja dan tidak mau bermain dengan hal-hal yang lain dapat membatasi minat mereka terhadap hal-hal yang baru. Berikut cobalah strategi para pakar untuk mengembangkan minat mereka tanpa menghilangkan kesukaannya terhadap suatu permainan.


  1. Mengecilkan area bermain anak : Jangan memberikan terlalu banyak permainan, berikan beberapa pilihan yang disukainya dan tunjukkan dimana pilihan tersebut bisa dengan mudah diakses olehnya. Dengan begitu dia akan cenderung memilih aktivitas baru seperti mewarnai , menggambar dsb.
  2. Campur : Daripada memerangi kecenderungan anak untuk memilih kereta api,cobalah pisahkan gerbong dan lokomotifnya dengan jarak yg agak jauh kemudian sebarkan beberapa buku atau mainan lain disekitar area bermainnya untuk melihat apakah dia tertarik terhadap mainan yang lain.
  3. Buatlah Jadwal: Anak usia 3-4 tahun menyukai wewenang. Jadi berikan anak anda yang terobsesi kuda poni begaimana cara anda berdua menghabiskan waktu bermain bersama sambil masih memastikan bahwa dia dihadapkan pada pilihan lainnya. Tawarkan dia beberapa pilihan yang berbeda yang bisa dimainkan bersama, memastikan anda bahwa salah satu kuda poninya ada, selain pergi ke taman, bikin susu, dongeng sebelum tidur . Lalu biarkan dia memilih urutan pilihannya.
  4. Bergabung dalam pesta : Jika anda menyukai dinosaurus bergabunglah bersama dan ikut bermain. Jika anda sudah merasa bosan dan anak merespon kebosanan orang tua mereka, semakin membuat mereka semakin sulit untuk melepas permainan tersebut. Istirahatlah selama beberapa menit untuk kemudian bermain kembali.
  5. Fokus pada hal positif : Sebegitu besar keinginan kita untuk menjadikan anak individu yang fleksibel dengan banyak minat, namun sebagian besar anak di usia ini tidak punya fleksibilitas mental untuk berpindah dengan mudah adri satu aktivitas satu ke yang lainnya. Tugas anda adalah bersabar dan memberi semangat. Balita anda harus banyak belajar jadi fokus pada satu hal dan mengabaikan hal yang lain . Dengan begitu dia bisa benar-benar mengerti sebelum menyimpan pengetahuan itu di dalam otaknya menyediakan ruang baru untuk minat baru dan kesempatan belajar.


Semoga bermanfaat.....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun