Mohon tunggu...
Politik

Benar Salah Saut Situmorang

20 September 2016   02:08 Diperbarui: 20 September 2016   02:10 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belakangan setelah Ketua DPD RI Irman Gusman terkena kasus OTT oleh KPK, broadcast melalui whatsap, blackberry messenger berkeliaran. Isinya mengejutkan, karena tiba-tiba para pengirim broadcast tersebut adalah kader HMI. Uniknya, mereka mengecam KPK karena dianggap telah melakukan 'operasi' terhadap seorang kader HMI yang kebetulan anggota KAHMI, Irman Gusman. Isi broadcast secara terang-terangan menuduh ada kesengajaan terkait OTT tersebut dengan upaya penghancuran nama baik HMI.

Terkesima, itulah kesan pertama membaca rentetan broadcast-broadcast itu. Betapa tidak, beberapa bulan lalu keluarga besar HMI berduyun-duyun mengecam pernyataan Saut Situmorang, sang Komisioner KPK, yang menyenggol HMI soal pemberantasan korupsi. Ini penggalannya :

“Jadi kita tidak sepakat, atau tidak mau melaksanakan. Karena gini, kita tidak akan bisa melaksanakan kontrol tanpa standar, standar itu sudah ada di republik ini. Kepres mana yang gak ada, SK mana yang gak ada, semuanya ada tapi ketika itu mau dilaksanakan semua karakter dan integritas bangsa ini sangat rapuh. Orang yang baik di negara ini mas jadi jahat ketika dia sudah menjabat. Lihat aja tokoh-tokoh politik kita, itu orang-orang yang pinter semuanya, orang itu orang-orang cerdas.

Saya selalu bilang kalau di HMI minimal dia LK 1 — iyakan, lulus tuh anak-anak mahasiswa, pinter, tapi begitu menjadi menjabat dia jadi jahat, curang, lidih. Ini karena apa? Karena saya bilang sistem belum jalan. Artinya apa? Adapun aturan-aturan itu tidak pernah kita jalankan, ini artinya kenapa karakter dan integritas orang itu berubah. Ini persoalan bangsa kita. Itu yang saya bilang peradaban bangsa kita ini karena apa? Karena memang kita tidak mau bermain dari sesuatu yang terkecil”.

Tak urung semua kader HMI bereaksi keras. Mereka menolak pernyataan Saut tersebut yang dianggap "menuduh" HMI. Mereka merasa Saut telah menghina dan melecehkan organisasi mereka. Bahkan, rentetannya mengakibatkan Saut dilaporkan ke Bareskrim Mabes Polri.

Menolak, mengecam, dan membantah, karena kader HMI merasa bukanlah koruptor. Setidaknya begitu kesan yang terbangun.
Tetapi broadcast kader HMI soal Irman Gusman yang kebetulan kader HMI dengan mengait-ngaitkan OTT itu untuk merusak nama baik HMI , justru malah 'membenarkan' tuduhan Saut.
Secara santai, Saut bisa saja bilang "dulu lo bantah omongan gue, tapi sekarang teman lo yang tertangkap basah melakukan suap, lo akuin sendiri sebagai HMI".

Soal hukum, biarlah berjalan sesuai koridor hukum. Tak perlu terlalu melankolis, tak harus terlalu dramatis menanggapinya sehingga langsung membuat analisa sempit seakan-akan tindakan OTT dimaksudkan untuk merusak HMI. Organisasi sekaliber HMI bukan hanya soal Irman Gusman. Maka tergesa-gesa menyerbu Saut yang digenapi dengan juga tergesa-gesa menganalisa bahwa Irman ditangkap karena ia HMI justru mendegradasi kualitas HMI.

Biarkan Saut bernyanyi, tapi kader HMI tak perlu justru malah memberikan pembenaran kepada Saut. Dulu ketika Saut keliru berucap, mereka menyangkal. Kini, ketika Irman, sang kader HMI tertangkap, mereka justru membenarkannya dengan mengaitkannya dengan HMI.

Sudah saja bilang pada Saut, kader HMI bukan koruptor, tapi tak perlu tergesa-gesa bilang bahwa Irman yang kena OTT oleh KPK itu kader HMI.
Menepuk air didulang, terpencik ke muka sendiri.

Menikmati Teh Pahit
Menikmati Indonesia

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun