Wibawa wajahmu seperti mata air
tapi panasnya melebihi gurun yang menyengat
itu pula alasan AS menolakmu jenderal
negara yang mengaku adidaya tapi kalah bernyali dengan bangsa bambu runcing
bangsa yang dianggap kecil
tapi berani membuat penjajah angkat kaki dari bumi pertiwi
Tidak usah kau datang menghamba wahai Jenderal,
tak usah kau injakkan kaki di negara Sang Paman
biarkan mata seluruh penjuru dunia menjadi terbuka
ternyata bangsa kita masih dianggap ada
Tak usah kecewa Jenderal,
penolakan itu menunjukkan merah putih masih berkibar di jagat raya
semangat membara masih tertanam di setiap dada kita
kelakuan bangsa yang mengganggap dirinya dewa penyanjung HAM
ternyata tak lebih dari budak keserakahan
Tenanglah Jenderal.
bintangmu masih bersinar di penjuru negeri
kharismamu tak  tetap sama seperti pangeran berkuda yang mengusir penjajah
baktimu tak akan lekang ditelan hasutan zaman
Cirebon, 24 Oktober 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H