Mohon tunggu...
Teha Sugiyo
Teha Sugiyo Mohon Tunggu... purnakarya - pembelajar

Guru dan pembelajar. purnabakti yang masih berbakti.

Selanjutnya

Tutup

Book

Token: Novel Sejarah Bangkitnya Digital Startup

19 November 2022   17:18 Diperbarui: 19 November 2022   17:23 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Book. Sumber ilustrasi: Freepik

Donna telah meluncurkan BiTo, satu-satunya aplikasi e-commerce yang aktif digunakan oleh lebih dari 300 desa pedalaman Papua yang hidup dalam keterisolasian. Hanya 100 item barang yang dijual melalui BiTo yang terdiri dari sembako, semen, gawai, peralatan listrik dan lain-lain. Dalam perjalanan selanjutnya  investasi Donna di Papua, perlahan tapi pasti, menunjukkan hasil positif. BiTo kemudian menjadi Unicorn.

Novel ini akhirnya ditutup dengan happy ending. Kedua tokoh utamanya berhasil meraih mimpi mereka. Titi menjadi seorang fasilitator di kelas-kelas bookclub di aplikasi yang sering diundang  sebagai panelis di acara-acara bergengsi di seluruh dunia. Ia menemukan jodohnya seorang pemenang hadiah Nobel asal Belanda yang akhirnya bersedia tinggal di Indonesia.

Sementara itu, Elsa setelah malang melintang di bisnis real estate yang penuh kegagalan, ia merambah ke bisnis fintech. Kegagalan bisnis fintech akibat ditelikung kompetitornya mengantarkan Elsa melakukan perjalanan spiritual ke Bali, yang akhirnya menemukan "Metta" yang menjadi fondasi  hidupnya dan menemukan jodohnya, Eshaan, seorang warganegara India setelah diperkenalkan oleh Sandra, sahabatnya. Mereka menikah di Australia, dan melanjutkan takdirnya dalam menyempurnakan Cryptostock untuk mendulang sukses bersama dan menikmati kebebasan finansial sepanjang masa.

Membaca novel yang menarik ini, kita seolah diajak berselancar di dunia digital imajinasi yang penuh kejutan.

  • Ada banyak peristiwa, yang sering membuat kita berpikir dan kadang ikut terbawa emosi; sedih, gembira, gemes, marah dan juga menginspirasi dan memotivasi.
  • Kutipan kata-kata bijak pada setiap bab memberikan nuansa tersendiri sehingga novel ini memberikan tidak hanya hiburan tetapi juga nilai dan kebermaknaan suatu peristiwa.
  • Beberapa catatan, penjelasan, atau rangkuman pada akhir bab atau bagian, mengingatkan kembali dan memerjelas jalannya cerita, sehingga pembaca dapat mengangguk-angguk sambil berdecak kagum, "O, itu toh yang dimaksudkannya!"
  • Penggunaan bahasa yang beraneka ragam baik dialek maupun idiolek, justru membuat para tokoh yang dikisahkannya menjadi hidup dan menarik perhatian. Memang hal ini juga disampaikan dalam "pernyataan" penulisnya pada awal buku dalam halaman Disclaimer, sehigga pembaca dapat memakluminya.
  • Beberapa kearifan lokal yang dimunculkan, menambah wawasan pembacanya, yang seringkali tidak terpikirkan. Hal ini membuktikan bahwa penulisnya cukup cermat, jeli dan menemukan celah yang seringkali diabaikan oleh penulis lain.
  • Gaya tutur yang lancar dan enak diikuti dengan penjelasan-penjelasan sederhana terhadap istilah dalam dunia digital, membuktikan bahwa penulisnya sangat mumpuni dalam masalah yang dikisahkannya.

Secara keseluruhan,novel ini memang layak dibaca untuk menambah wawasan, inspirasi, motivasi yang dapat mengantarkan kita menjadi manusia yang lebih bermakna setelah merefleksikannya.

Beberapa hal yang mungkin dapat menjadi pertimbangan agar novel ini menjadi lebih istimewa adalah sebagai berikut.

  • Penerapan ejaan baku, khususnya awalan di untuk kata kerja pasif (verba) dan kata depan (nomina) yang menunjukkan keterangan, masih perlu dicermati. Misalnya: ditulis, dibaca, dikutuk, ditunjukkan, di-approve, dsb; di kota, di desa, di Papua dsb.
  • Pengelompokan bagian tulisan, jika dilihat dari Daftar Isi, akan lebih baik jika diseimbangkan. Bagian II ada 14 bab, Bagian IV ada 11 bab, sementara bagian lainnya ada 2, 4, 5 atau 6. Mungkin lebih baik jika bagian II dan IV dikembangkan lagi menjadi masing-masing 2 bagian.
  • Tebal buku yang mencapai sekitar 1000 halaman, menjadi tantangan tersendiri bagi pembaca. Tentu saja hal ini menjadi bahan pertimbangan bagi penerbit setelah melihat pasar. Bagi pembaca yang memang sudah memiliki gairah baca cukup tinggi, tidak menjadi masalah, tetapi bagi yang belum, hal itu dapat menjadi masalah.

Bagaimana pun, novel ini memberikan pencerahan yang sangat bermakna . Saya sudah tidak sabar menunggu penebitannya.

Rujukan:

Wikipedia, ensiklopedi bebas

https://www.kompas.com/tren/read/2022/02/12/070500465/jangan-salah-sebut-ini-beda-koin-dan-token-dalam-cryptocurrency?page=all.

https://pintu.co.id/academy/glossary/token

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun