Perang dingin yang terjadi di dunia maya saat ini, antara pendukung dua kubu capres dan cawapres di Indonesia, tentulah tidak lepas dari pengamatan seorang digital expert seperti Andreas Christiadi, Head of Media Devision di Systec Group. Berikut ini adalah rangkuman pembicaraan dengan Deazz -begitu panggilan akrabnya- saat diminta pendapatnya tentang dunia blogging di Indonesia.
Potensi blogger di Indonesia, jauh lebih besar daripada negara lain, sebab masyarakat Indonesia senang bersosialisasi dan berkumpul. Seringkali informasi yang berkembang di masyarakat, merupakan hasil ketok tular dari mulut ke mulut. Seiring perkembangan teknologi, informasi baik positif maupun negatif, disebarkan melalui berbagai jejaring sosial, mulai dari sekedar kicauan di twiter, update status di facebook, bernasis ria di instagram, atau bercerita panjang lebar melalui media blog, baik blog pribadi maupun blog yang dikelola pihak tertentu.
Ngeblog merupakan bagian dari komunikasi yang dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh banyak pihak, misalnya untuk kepentingan pencitraan seseorang, penanaman image tentang brand tertentu, hingga dimanfaatkan untuk kepentingan partai politik, seperti yang saat ini terjadi di Indonesia jelang Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden.
Sejelek apapun informasi yang dilansir, dapat dijadikan publikasi bagi pihak yang seolah dirugikan. Ingat kasus kerusakan Taman Bungkul, di Surabaya akibat event bagi-bagi eskrim gratis oleh sebuah perusahaan eskrim kenamaan? Akibatnya mereka memang harus menanggung ganti rugi yang cukup besar dan seolah-olah nama perusahaan eskrim tersebut menjadi tercemar. Namun, ternyata mereka mengambil sisi positifnya, sebab sejak saat itu, jika ada yang menyebutkan kata “eskrim”, maka otomatis ingatan masyarakat akan langsung ke merk eskrim tersebut.
Jadi, jika kita mampu menangani sebuah berita dengan baik, betapapun buruknya, maka nilai jual kita justru semakin meningkat. Hal inilah yang seringkali dimanfaatkan oleh beberapa artis yang merasa namanya mulai redup dari gemerlapnya dunia keartisan. Istilah kerennya “settingan”. Artis A dikabarkan bercerai, atau artis B diberitakan meninggal dunia, artis C terlibat perselingkuhan dan seterusnya. Betapa ternyata informasi buruk dapat menaikkan pamor seseorang.
Kelebihan informasi yang disampaikan melalui media blog, adalah lebih bersifat personal dan organik, tentunya bukan hasil pekerjaan robot. Dengan pilihan pemberitaan yang disampaikan mendalam atau melebar, semua dikembalikan kepada kepentingan si pengguna jasa blogger tersebut.
Melihat besarnya potensi blogger di Indonesia, sering terjadi kasus saling copy-paste, yang sejatinya adalah tindakan ilegal, namun hal tersebut tidak dapat dimeja hijaukan, sebab digital law di Indonesia belum terlalu berkembang.
Untuk mengatasi tindakan ilegal tersebut, para blogger sebaiknya ketika merilis sebuah informasi diambil dengan angle yang berbeda, sehingga walaupun sumbernya tetap sama, namun terasa lebih orisinil.
Bagaimana dengan peran blogger-blogger pesanan atau blogger pendukung pihak tertentu seperti yang terjadi saat ini? Jangan kuatir, justru para blogger ini mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses pencitraan seseorang. Berita buruk, dapat mereka kemas menjadi berita yang menguntungkan, sebab disajikan lebih personal dan sesuai dengan keinginan pembaca (baca: pendukung tokoh tersebut).
Nah, bagaimana? Tertarik untuk menjadi blogger spesialis pesanan???
RaDal (10’06’14 / 23.43)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H