Mohon tunggu...
Gina Hendro
Gina Hendro Mohon Tunggu... -

ceria, religius, sok serius tapi setia kawan dan sayang keluarga tentunya...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sesal di Penghujung Ramadhan

24 Juli 2014   15:19 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:22 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Abah, seminggu lagi ramadhan kan?”, tanya Ismail kepada ayahnya.

Abah yang sedang mengembalikan kitab-kitab bahan tausiyahnya ahad  esok, langsung mengangguk membenarkan pertanyaan Ismail, si bungsu yang baru berusia 5 tahun.

“Waaah...senangnyaaa!”, teriak Ismail spontan. Abahpun hanya tesenyum. Beliau bersyukur, anak-anaknya sangat antusias setiap ramadhan tiba. Telah menjadi kebiasaan di keluarga besar mereka, bulan ramadhan adalah saat-saat istimewa, dimana mereka bisa mendekatkan diri dengan Sang Khaliq tanpa batasan dan ramadhan merupakan ajang pengumpulan pahala sebanyak-banyaknya.

“Kalau gitu, Mail mau menuliskan apa saja yang Mail minta sama Allah!”, ujar Ismail kepada ayahnya.

Dengan penuh semangat, Ismailpun langsung mengambil kertas kosong dan mulai menuliskan permintaannya kepada Allah.

Abah hanya tersenyum dan kembali mengatur kitab-kitab yang berserakan di atas meja. Tak lama kemudian, Ismailpun mengacung-acungkan kertas yang penuh tulisan dengan huruf terbalik-balik kepada ayahnya.

“Abah, Mail minta ini sama Allah”, ucap Mail dengan mata berbinar.

“Wah, banyak sekali permintaanmu, Nak”, komentar Ayah saat melihat daftar permintaan Ismail.

“Tapi, pasti Allah kasih, kan Ayah?”, tanya Ismail penuh harap.

“Insya Allah, Mail. Asal kita minta dengan sungguh-sungguh, kemudian kita juga berusaha dengan sekuat tenaga, Insya Allah akan Allah kabulkan”, jelas Ayah sambil memeluk Ismail dan mencium kepalanya.

---------

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun