Mohon tunggu...
teguh wiyono
teguh wiyono Mohon Tunggu... Guru - guru SMAN 1 Losari dan hypnotherapist

Guru SMA lulusan Bahasa dan Sastra Jawa UNS sebelas maret surakarta. Mendapat gelar dari Kraton Surakarta Bupati Anom Raden Tumenggung Wiyono Hadipuro.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kugantungkan Asa di Cakrawala

29 Maret 2023   08:48 Diperbarui: 29 Maret 2023   08:53 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hembusan angin dingin pagi bangunkan aku dari pembaringan 

Membasuh tubuhku dari belaian mimpi tadi malam. 

Yang hangatnya masih juga terasa walau hanya tinggal sisa-sisa

Guratan-guratan mimpi itu masih membekas di benakku. 

Seperti untaian sinetron yang tak berkesudahan 

Hingga aku bisa mengukir wajahmu lewat angan-angan

Dan menyimpannya dalam waktu yang lama. 

Sejenak aku terduduk di sebuah kursi usang di sudut kamar. 

Dan hangatnya sinar matahari menyapaku menembus lewat sela-sela jendela. 

Diiringi kicauan burung yang bersarang di suatu dahan yang tak jauh dari kamarku.

Membuat aku bersemangat untuk melewati pagi ini  

Dan biarlah segala keluh kesah kugantungkan di dalam awan, di langit biru. 

Biarlah pagi ini tanpa ada beban di tubuhku, di pikiranku.

Ketika aku buka jendela, nampak cakrawala di kaki langit 

Terhampar luas seperti harapanku padamu. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun