Temaram senja yang pucat pasi.
Derai hujan laksana tangisan bidadari.Â
Tercurah dari awan hitam yang bergelayut.
Melayang jiwa ini terhempas sepi, di sudut senjaÂ
Aku hanya bisa memandangi lewat mimpi.
Dari balik tirai yang terselubung.
Tanpa bisa menyentuh halus kulitmu.
Bidadari tanpa sayap yang setiap pagi lewat tanpa seutas senyum.
Yang selendangnya terbentang antara barat dan timur.
Yang aroma tubuhnya sudah sering aku kenal.Â
Namun aku tak dapat menyentuhnya, walau satu kali saja.Â
Dan bidadari itu biarlah menjadi sebuah bayangan yang tak tersentuh.Â
Yang kadang hanya sekilas dan setelah itu pergi lagi.
Aku hanya dapat memandangnya dari balik tirai.
Tirai hati yang tak terbalas.
Penulis: Teguh WiyonoÂ
Losari kabupaten BrebesÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H