Mohon tunggu...
teguh wiyono
teguh wiyono Mohon Tunggu... Guru - guru SMAN 1 Losari dan hypnotherapist

Guru SMA lulusan Bahasa dan Sastra Jawa UNS sebelas maret surakarta. Mendapat gelar dari Kraton Surakarta Bupati Anom Raden Tumenggung Wiyono Hadipuro.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

2.1.a.8 Koneksi Antar Materi, Pembelajaran Berdiferensiasi

23 Februari 2023   23:59 Diperbarui: 24 Februari 2023   00:01 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

3. Diferensiasi produk

Konten adalah apa yang kita ajarkan kepada murid. Konten dapat dibedakan sebagai tanggapan terhadap tingkat kesiapan, minat, profil belajar murid yang berbeda ata kombinasi tingkat kesiapan, minat dan profil belajar.

Proses adalah bagaimana murid akan memahami atau memaknai apa informasi/materi yang diajarkan. Proses yang dipersiapkan berupa kegiatan kelompok atau individu dan seberapa banyak bantuan yang diberikan kepada murid.

Diferensiasi proses dapat dilakukan dengan:

  • Kegiatan berjenjang dimana murid membangun pemahaman dengan kompelsitas
  • Pertanyaan pemandu dan tantangan
  • Agenda individual untuk murid (daftar tugas berbeda antara tugas umum dan individu
  • Variasi waktu/lamanya waktu yang murid dapat ambil untuk menyelesaikan tugas sesuai kesiapan dan minat belajar.
  • Membangun variasi strategi belajar
  • Menggunakan pengelompokan yang fleksibel

Diferensiasi produk adalah hasil kerja dan unjuk kerja yang diharapkan dari murid atau yang harus murid tunjukkan kepada guru. Produk harus mencerminkan pemahaman murid dan berhubungan dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan. Sebelum menentukan produk belajar, perlu membertimbangkan kebutuhan belajar murid meliputi ekspektasi murid, kualitas, konten dan sifat produk akhir.

C. Bagaimana kaitan antara materi Pembelajaran berdiferensiasi dengan pemikiran filosofis Ki Hadjar Dewantara, nilai dan peran guru penggerak, visi guru penggerak dan budaya positif?

Menurut pemikiran Ki Hadjar Dewantara, pendidikan bertujuan untuk menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Kodrat atau potensi setiap anak atau murid berbeda satu dengan yang lainnya dan tugas guru adalah menuntun kodrat tersebut dan bukan mengubahnya. Pembelajaran yang dilakukan harus menghargai perbedaan pada siswa dan memerdekakan murid untuk tumbuh dan berkembang belajar sesuai keinginan dan kemampuan mereka. Pada proses belajar dilengkapi dengan dukungan guru sesuai kebutuhan masing-masing murid. Tugas guru lebih dititikberatkan pada pemberian perhatian terhadap minat, bakat dan kemampuan murid serta memberikan dukungan yang diperlukan tanpa mengurangi keinginan murid untuk bertumbuh dan berkembang. Menyadari keberagaman dan keunikan setiap individu, maka guru harus mengajar mereka dengan berdiferensiasi. Pemikiran filosofis Ki Hadjar Dewantara ini merupakan dasar penerapan pembelajaran berdiferensiasi.

Peran guru penggerak yaitu mewujudkan kepemimpinan murid, membantu murid untuk mandiri dalam belajar, mampu memunculkan motivasi murid untuk belajar, juga mendidik karakter murid di sekolah. Agar kepemimpinan murid ini dapat tercapai, perlu diterapkan pembelajaran berdiferensiasi untuk mengakomodir kebutuhan belajar individu yang berbeda. Jika kebutuhan belajar murid terpenuhi, maka dalam pembelajaran akan memunculkan motivasi. Murid termotivasi belajar akan mampu mencapai prestasi yang maksimal, sehingga visi dan misi sekolah terwujud. Profil pelajar pancasila akan terwujud. Penanaman profil pelajar pancasila akan diintegrasikan dalam kegiatan pembelajaran berdiferensiasi yang diterapkan di kelas-kelas maupun beberapa pembiasaan yang dilakukan secara protokoler di sekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun