Teriknya mentari serasa membakar kulitku.
Kelam dan semakin kelam.
Hingga tak nampak lagi.
Sudah sejauh ini aku berkelana dengan motor tuaku.
Menyusuri jalanan aspal yang berlubang.
Seperti perangkap yang menjebak roda-roda motorku.
Tak terhitung suara derit motorku berteriak minta ampunÂ
Maklum saja, besi tua yang berjalan tertatih-tatih.
Terhuyung menggelak tenaga tuaÂ
Yang masih terlihat perkasa.
Walaupun sesekali terbatuk.
Tak pernah sedikit pun manja.
Siang ini udara sangat panas, berbeda dengan hari sebelumnya yang hujan.
Hingga dera air hujan itu membuat aspal mengelupas dan luruh.
Bercampur dengan tumpukan sampah yang nyangkutÂ
Meninggalkan bau busukÂ
Andai saja mereka tertib dan bijakÂ
Mungkin semua akan tertata indah.
Dan teriknya mentari akan terasa teduh.
Motor tua ku pun akan tersenyum.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI