Semesta alam pun tampak murung.
Termangu dalam diamÂ
Diantara getar amarah dan menahan diri untuk selalu patuh.
Letupan gunung Merapi.
Goncangan lautan yang menghempasÂ
Banjir yang menggulung rumah pendudukÂ
Tak lain hanyalah sebuah amarah alam yang masih tertahan.Â
Sejenak kemudian aku teringat sebuah kisah ketika air laut marah melihat manusia yang bangga akan dosa-dosanya.
"Yaa Allah izinkan aku untuk menghabisi mereka",
Namun Allah berfirman.
"Jangan dulu, diantara mereka masih ada Hambaku yang beriman".
Mungkinkah semua kejadian bencana disekeliling kita karena alam sudah muak pada perbuatan kita?
EntahlahÂ
Hanya hati kita yang tahu, karena hanya hatilah yang masih bisa membedakannya.
Semua silap akan tipu daya dunia.
Semua mengejar indahnya dunia yang semuÂ
Dimana mata tidak bisa membedakan mana kawan dan mana lawan.
Kadang mereka dapat meraih mimpi dari darah saudaranya sendiri.
Yang beruntung adalah yang masih dapat menjaga hati agar tetap hidup.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H