Mohon tunggu...
teguh wiyono
teguh wiyono Mohon Tunggu... Guru - guru SMAN 1 Losari dan hypnotherapist

Guru SMA lulusan Bahasa dan Sastra Jawa UNS sebelas maret surakarta. Mendapat gelar dari Kraton Surakarta Bupati Anom Raden Tumenggung Wiyono Hadipuro.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Didera Serpihan Rindu

20 Desember 2020   09:44 Diperbarui: 20 Desember 2020   10:00 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terbangun aku ketika cahaya mentari menerobos di sela pecahan genting di ujung kamarku. Cahayanya yang hangat menari di wajahku seakan untuk sekedar menyapa 'selamat pagi'. 

Ku sibak tirai yang mulai usang itu. Usang ditelan oleh waktu detik demi detik. Pikiranku menerawang menembus jendela kamarku. Terbang mengitari langit biru. Menyentuh gambaran kelabu potret masa lalu.

Waktu tak terasa begitu cepat berlalu. Hari demi hari lewat bagai kibasan mimpi. Masih terasa hangat dalam pikiranku. Seakan baru saja terjadi.

Aku masih merasakan sentuhan kasih sayangmu. Masih terekam jelas dalam sanubari. Dan menyelimutiku dikala tertidur lelap. Menimangku ketika aku kecil dulu.

Aku sadar. Aku tak bisa lagi merasakan hangat kasih sayangmu. Tak pernah ku jumpa lagi lembut tutur katamu tenangkan aku dikala resah. Dan doa-doa yang tak pernah putus sepanjang hari.

Rindu ini terasa terus mendera, dan menghunusku dengan ribuan torehan lara. Rasa sakitnya hingga ke relung hati. Perih seperti tersayat sembilu. 

Aku hanya bisa berharap kelak berkumpul lagi di telaga Kausar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun