Mohon tunggu...
teguh wiyono
teguh wiyono Mohon Tunggu... Guru - guru SMAN 1 Losari dan hypnotherapist

Guru SMA lulusan Bahasa dan Sastra Jawa UNS sebelas maret surakarta. Mendapat gelar dari Kraton Surakarta Bupati Anom Raden Tumenggung Wiyono Hadipuro.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sejenak bersama Lik Paiman

19 April 2020   22:59 Diperbarui: 19 April 2020   23:40 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terik mentari tepat di atas kepala, Terang cahyanya membakar segala yang ada di atas bumi. Dedaunan pun mencoba untuk tegar bertahan. Seakan semua cairan tubuhnya menguap menuju ke langit.

"Tung...." tidak berapa lama terdengar suara yang tak asing di telingaku. Es krim Lik Paiman. Yang sudah branding sejak aku SMP dahulu, membahana namanya dikenal di kalangan anak-anak.

Es Krim Lik Paiman tidak lekang oleh waktu. Disaat terik seperti ini, mampu menyejukkan hatiku. Membuat sejuk sampai ke ulu hati. Membuat terik laksana salju.

"Kok baru nongol Lik Man?", tanyaku "Anu mas barusan pulang dari Sukoharjo", jawabnya girang.

Namun sejak muncul wabah covid-19 kepopuleran es krimnya menurun. Anak-anak pun enggan untuk membelinya, Takut. Bahkan ketika Lik Man lewat sudah membuatnya tidak tertarik lagi.

Kali ini tatapan Lik Man kurang bersemangat. Wajahnya murung seperti seorang kekasih yang sedang dirundung rindu. 

"Begitulah mas, sejak muncul covid-19 usahaku jadi sepi gini", dia setengah curhat.

"Kan sedang phisycal distancing lik" jawabku

"Lha gimana lagi mas, anak istriku butuh makan. Kalau semua di rumah ya kelaparan. Mestinya yang berkompeten memberi bantuan", lanjutnya.

"Ya udah akhirnya saya gentayangan cari nafkah mobat-mabit mas pontang panting ", jawabnya.

Senyum Lik Man kian parau. Wajahnya pun dipaksa untuk tegar. Biarlah waktu yang sebentar ini berbicang membuatku begitu paham suara hatinya. Dan burung pun ikut tersenyum menyongsong hati ditengah covid-19 yang melanda.

Penulis : KBC-50 Teguh Wiyono

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun