Perilaku anaknya yang sok jagoan ini juga sama seperti perilaku orang tuanya. Sama persis tidak ada yang dibuang.Â
Pada akhirnya masyarakat akan mengucilkannya dan menjadi bahan  omongan karena perbuatannya yang tidak sesuai dengan adat istiadat Jawa yang mengedepankan kesantunan dan keselarasan dengan lingkungan dan alam. Inilah yang disebut dalam peribahasa kacang mangsa ninggal lanjarane. Sifat buruk anak itu mencontoh dari sifat buruk orang tuanya.Â
Orang tua adalah guru yang terbaik
Itulah pentingnya sebagai orang tua memberikan contoh perbuatan teladan. Anak akan meniru apapun perbuatan orang tuanya. Ini berlangsung sejak si anak masih kecil. Makanya ada pandangan bahwa anak adalah foyocopy sempurna dari orang tuanya.
Keluarga adalah tempat belajar pertama seorang anak, dari situ anak belajar untuk tata krama, beretika, dan berperilaku yang baik.
Anak akan merekam apapun yang dia lihat apapun yang dia dengar. Dia beranggapan bahwa apapun yang dilakukan orang tuanya adalah pelajaran baginya, sehingga dia tidak sungkan-sungkan untuk menirunya. Maka selayaknya sebagai orang tua adalah memberi teladan yang baik. Teladan yang baik itu dimulai dari perbuatannya sehari-hari.Â
Jika orang tua menanamkan nilai-nilai luhur dan menjaga perbuatannya, maka otomatis anak akan mematuhinya, tidak akan berani melanggarnya. Yang muncul adalah rasa malu, malu pada orang tuanya yang berbudi luhur. Begitulah jika sejak dini ditanamkan pada anak budi pekerti yang baik, maka itu akan menjadikannya kontrol yang baik terhadap perilakunya.
Penulis: Teguh Wiyono
KBC-50 Kombes
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H