Mohon tunggu...
teguh wiyono
teguh wiyono Mohon Tunggu... Guru - guru SMAN 1 Losari dan hypnotherapist

Guru SMA lulusan Bahasa dan Sastra Jawa UNS sebelas maret surakarta. Mendapat gelar dari Kraton Surakarta Bupati Anom Raden Tumenggung Wiyono Hadipuro.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Bersimpuh di Hadapan-Mu

5 April 2020   20:08 Diperbarui: 5 April 2020   20:24 1124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indahnya lembayung senja kini sudah pulang ke peraduannya. Yang tampak hanyalah senja yang mulai gelap. Hari pun telah mulai berganti malam. Merambat pelan detik demi detik. Tinggalkan waktu yang tak kan mungkin kembali.

Suara adzan yang menggema sadarkan aku dari belenggu setan. Terdengar jelas hingga masuk ke sanubariku. Merontokkan dinding keangkuhanku. Meluluhkan rasa sombong yang telah lama meringkus aku. 

Tak ada kata-kata yang mampu terucap. Kelu lidahku tanpa daya. Menatap Mu pun aku tak sanggup. Apalah gunanya aku ini. Hanya sebutir debu yang melayang terhempas angin. 

Aku malu untuk meminta padamu Ya Allah. Sementara aku masih berlumur dosa, sangat banyak hingga dosaku memenuhi jagad raya ini. 

Senja pun kini sudah menjadi malam. Saat aku masih bersimpuh di atas sajadah. Terhampar seperti hati yang lapang. Serasa sendiri di tengah dunia yang hampa.

Ya Allah berilah aku kekuatan untuk selalu bersimpuh dibawah kakiMu. MemohonMu untuk melepaskan aku dari dosa-dosa. Hingga Engkau ampuni aku. 

Malam pun semakin sepi. Lemas tubuhku tanpa daya. Laksana sehelai kain basah yang jatuh ke lantai. Ya Allah berilah aku kekuatan. Izinkan aku selalu bersimpuh di bawah kakiMu. 

Penulis : Teguh Wiyono

KBC-50 Kombes Jateng

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun