Mohon tunggu...
teguh wiyono
teguh wiyono Mohon Tunggu... Guru - guru SMAN 1 Losari dan hypnotherapist

Guru SMA lulusan Bahasa dan Sastra Jawa UNS sebelas maret surakarta. Mendapat gelar dari Kraton Surakarta Bupati Anom Raden Tumenggung Wiyono Hadipuro.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Balada Lik Parmin

18 Maret 2020   19:58 Diperbarui: 18 Maret 2020   20:29 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ditepiskannya air yang menetes di wajah yang keriput itu

Gerimis luruh membasuh tubuh yang tua 

Membuatnya semakin dingin dan kusut

Pucat pasi tanpa cahaya

Tatapan sayu itu tajam menerawang jauh ke depan

Seakan tanpa batas.

Entah kemana jiwanya pergi

Sejenak meninggalkan tubuhnya yang rapuh

Berkelana mencari kenangan-kenangan lalu

Sedikit gambaran untuk membuatnya tenang

Walaupun sebentar

Dan kadang hanya seperti sebuah siluet

Buram 

Disandarkannya tubuh kering itu

Pada sebatang dinding kayu yang juga basah oleh rintik air

yang semakin deras seperti derasnya air mata

Seberapa kuatnya lagi pundaknya memikul beban

Memikul barang dagangan

Demi sesuap nasi

Demi orang-orang yang aku kasihi

Tak peduli apapun wujud raga ini

Walaupun harus terkapar di sudut waktu

Di ujung harapan sebuah penantian

Disini aku berdiri menatap waktu yang terud berputar

Sampai kapan aku tak peduli

Sampai habis tiba waktuku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun