Mohon tunggu...
teguh wiyono
teguh wiyono Mohon Tunggu... Guru - guru SMAN 1 Losari dan hypnotherapist

Guru SMA lulusan Bahasa dan Sastra Jawa UNS sebelas maret surakarta. Mendapat gelar dari Kraton Surakarta Bupati Anom Raden Tumenggung Wiyono Hadipuro.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Peribahasa Jawa sebagai Nasihat untuk Koreksi Diri

13 Maret 2020   09:14 Diperbarui: 13 Maret 2020   09:23 1532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Masyarakat jawa dikenal sebagai masyarakat yang santun dan berbudi luhur. Kelembutan sikapnya tidak lain disebabkan kelembutan budinya. Tidak kurang caranya orang-orang terdahulu memberi nasihat bijak. Salah satunya adalah peribahasa. Di dalamnya sarat dengan makna, dan kita bisa mendapatkan pelajaran yang sangat berarti. 

Memperbaiki perilaku

Manusia adalah mahluk sosial sehingga untuk mencikupi segala kebutuhannya manusia membutuhkan orang lain. Segala tingkah lakunya menjadi ukuran seberapa baik budinya. Karena perbuatan adalah cerminan dari budi. Budi yang baik akan menghasilkan perilaku yang baik pula. Walaupun begitu dalam kehidupan ini kita berhadapan dengan masyarakat yang plural.

Masyarakat banyak yang memiliki perangai berbeda-beda. Mereka mempunyai kebutuhan yang berbeda-beda. Kebutuhan fisik maupun psikis. Apapun mereka akan berusaha mencukupi kebutuhan itu. Nah apabila salah satu kebutuhan itu tidak terpenuhi akan mengakibatkan penyimpangan. Itu apabila dalam keadaan terdesak, sementara dia tidak bisa memberi kontrol diri yang baik.  Melihat perilaku yang kurang pantas itu maka muncullah nasihat, baik nasihat langsung ataupun tidak. Ujaran dengan tujuan mengingatkan, dengan begitu bisa memberi sebuah pelajaran. 

Peribahasa ada tiga jenis

Peribahasa dalam budaya Jawa ada tiga jenis, yaitu : paribasan, bebasan, dan saloka. 

Paribasan : unen-unen sing ajeg panganggone ora ngemu surasa pepindhan, ateges wantah apa anane.

Peribahasa adalah sebuah ungkapan yang tetap penggunaannya, tidak mengandung perumpamaan, dan bermakna lugas apa adanya. Dalam bahasa Indonesia mungkin berarti semboyan.

Bebasan : Unen-unen sing ajeg panganghone ngemu surasa pepindha , sing dipindha uwong lan sifate.

Bebasan adalah ungkapan yang tetap penggunaannya,mengandung perumpamaan, yang diperumpamakan adalah orang dan sikapnya. berarti kias.

Saloka adalah unen-unen sing ajeg panganggone, ngemu surasa pepindhan,sing dipindha mapan ing sangarepe ukara.

Saloka adalah ungkapan yang penggunaannya tetap, mengandung perumpamaan, yang diperumpamakan terletak di depan kalimat.

Nasihat dalam peribahasa

- adigang adigung adiguna (paribasan) : orang yang mengandalkan kekuatan, keluhuran dan kepintarannya, dala artian sok pinter, sok menang sendiri, dan sombong.

- Kebo kabotan sungu (saloka) : orang yang kerepotan karena banyak anak.

- kaya banyu karo lenga (bebasan) : orang yang tidak pernah akur

- aja cedhak kebo gupak (bebasan) : jangan berteman dengan orang yang buruk nanti kena ikut masalah.

Masih banyak lagi nasihat yang terdapat dalam peribahasa jawa. Pada episode berikutnya akan dibahas satu demi aatu.

Penulis KBC-50 Teguh Wiyono

Kompasianer Brebes

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun