Mohon tunggu...
teguh wiyono
teguh wiyono Mohon Tunggu... Guru - guru SMAN 1 Losari dan hypnotherapist

Guru SMA lulusan Bahasa dan Sastra Jawa UNS sebelas maret surakarta. Mendapat gelar dari Kraton Surakarta Bupati Anom Raden Tumenggung Wiyono Hadipuro.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Sapaan Rindu Memecah Sunyi

11 Maret 2020   21:51 Diperbarui: 11 Maret 2020   21:50 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Zaman telah berganti

Seiring waktu yang telah pergi

Detik-detik berirama memecah sunyi

Merambat pelan bagai bisikan angin

Aku masih ingat gambaran suram itu

Menyelimuti benakku walau sebagian

Adalah lukisan waktu yang mulai tersisih

Mungkin akan selalu ada di sana

Membekas dalam relung hati

Menunjam hingga ke tulang tulang

Ah alangkah perih jika kukenang

Seperti irisan sembilu 

Namun disana ada orang-orang yang terkasih

Berpijak kukuh untuk direngkuh

Mungkin aku akan mendekapnya erat

Andaikata saja waktu bisa berulang kembali

Untuk menikmati lebih lama lagi

Dan lebih lama lagi

Lagi

Dan lagi

Namun semua terkurung oleh waktu

Dua waktu yang tidak sama

Apalah daya tanganku ini

Terlalu kecil untuk merengkuhnya

Terlalu lemah untuk bisa menembus waktu

Hingga akhirnya hanya bisa memandang dari jauh

Menikmati belaian angin

Melambungkan angan sampai nirwana 

Penulis KBC-50

Kompasianer Brebes

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun