Jika anda pernah melihat tayangan video musik jawa tentu anda sering melihat teks bahasa jawa. Namun teks tersebut tertulis keliru dan salah. Hal senada juga terdapat dalam baliho, iklan, atau sekedar catatan lainnya. Nah marilah kita bahas kesalahan-kesalahan itu.
Sejarah Perkembangan Bahasa Jawa
Zaman dalam budaya jawa mengalami tiga kali perkembangan. Pendapat ini didasarkan pada peninggalan yang berupa prasasti atau karya sastra yang didalamnya menggunakan bahasa Jawa. Namun bahasa jawa yang dipakai berbeda-beda sehingga dapat dikelompokkan berdasarkan zamannya. Bahasa jawa mengalami tiga kali perkembangan, yaitu :
1. Zaman Jawa Kuno
Kesastraan jawa kuno tidak diketahui kapan dimulainya dan berakhir sampai abad ke-13. Bahasa yang digunakan pada waktu itu adalah bahasa jawa kuno. Karya sastranya berupa Kakawin.
2. Zaman Jawa Pertengahan
Dimulai dari abad ke-14 sampai dengan abad ke-16. Bahasa yang digunakan adalah bahasa jawa pertengahan, disebut juga sebagai bahasa penghubung antara bahasa jawa kuno dan bahasa jawa baru. Jama  keemasan pada masa kerajaan Majapahit. Karya sastranya berbentuk Kidung.
3. Zaman Jawa Anyar
Zaman ini dimulai dengan masuknya Islam dan berdirinya kerajaan Mataram Islam. Pada zaman ini bahasa jawa mengalami perubahan yang signifikan yaitu munculnya 13 ragam bahasa yang berbeda sehingga bahasa jawa mengalami tiga tingkatan bahasa. Tiga tingkatan itu adalah : Ngoko, Madya, dan Krama. Dari tiga tingkatan itu muncul 13 bahasa. Sejak saat itu bahasa jawa menjadi bahasa yang beragam. Sedikitnya digolongkan menjadi empat 4 dialek bahasa yaitu :
- Dialek inti (Solo - Yogya)
- Dialek Jawa Timuran