Proses ini membutuhkan pembelajaran yang serius dan matang mengingat resiko fatal ketika terjadi kesalahan, di sini dispatcher harus mengetahui seluk beluk secara menyeluruh jaringan yang dioperasikan, peralatan yang dioperasikan oleh petugas, ukuran atau setting pada peralatan tersebut, danpanjang atau jarak jaringan satu dengan jaringan yang lain. Dispatcher jugaharus berupaya mempunyai banyak plan dalam proses manuver ini. Apabila terjadi kegagalan pada satu plan, dia harus dengan segera pindah ke plan yang lain. Sehingga hal ini cukup menantang dan membutuhkan kepiawaian khusus.
Ketika terjadi gangguan listrik PLN padam, dispatcher harus segera memikirkan bagaimana menyalakan listrik secara prosedural, berfikir prioritas daerah mana yang harus dinyalakan terlebih dahulu, serta berfikir alat pemutus jaringan mana yang harus di operasikan. Penyalaan listrik secara prosedural tidak bisa dilakukan oleh dispatcher sendiri, dispatcher membutuhkan pelaksana lapangan (petugas operasional gangguan) untuk mengoperasikan alat-alat pemutus dan penghubung jaringan PLN secara manual atau menggunakan remote control. Pelaksana lapangan ini mendapatkan komando dari dispatcher untuk melokalisir gangguan ketika terjadi listrik padam dari pangkal gardu induk hingga ujung jaringan. Dispatcher sekaligus menentukan prioritas tempat yang akan dinyalakan terlebih dahulu ketika terjadi pemadaman di beberapa lokasi. Dispatcher akan mengutamakan kantor-kantor Pemerintahan, rumah sakit, atau industri, yang notabene banyak terjadi aktivitas-aktivitas penting di sana. Jadi dispatcher harus sesegera mungkin mengatasi permasalahan listrik padam di kawasan kerja PLN.
Semua proses penyalaan listrik merupakan salah satu bagian dari kerja tim di PLN. Kami bekerja bersama untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat agar bisa menikmati pemanfaatan listrik dalam setiap kebutuhan hidupnya. Kebahagiaan masyarakat adalah kekuatan kami untuk selalu bekerja nyata terangi negeri. “Pahlawan Gelap” mengabdi demi kemajuan negeri
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H