Mohon tunggu...
Teguh Subrata S.IP
Teguh Subrata S.IP Mohon Tunggu... Seniman - Open mind for a different view.

Alumnus International Relations Pasundan University of Bandung - Bachelor Degree in Political Science

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Nada dan Senjata!

15 Januari 2025   22:53 Diperbarui: 15 Januari 2025   23:00 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: personal pictures

Kondisi sebalikanya akan terjadi ketika budaya, dibajak oleh negara sebagai kekuatan diplomasi resmi dan formal. K-Pop tidak akan pernah berhasil menciptakan pengaruh apapun, selain menciptakan generasi konsumsi dan idol-worship, karena dia telah diadopsi sebagai strategi resmi diplomasi budaya Korea Selatan. Anda tahu, birokrat adalah mereka yang paling tidak punya taste dalam musik dan paling tidak mengerti tentang kualitas musik. Menteri Industri Kreatif Mari Pangestu misalnya pernah menyatakan bahwa salah satu strategi budaya kita adalah mengirim penyanyi-penyanyi muda Indonesia ke Korea Selatan untuk belajar tentang K-Pop. Dan itu yang akan sering terjadi jika musik dan diplomasi budaya diserahkan kepada birokrat dan pejabat. Atau yang lebih buruk, musik hanya akan menjadi sarana penyiksaan dalam menjalankan strategi diplomasi hard-power.

Brata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun