Mohon tunggu...
Teguh Suandi
Teguh Suandi Mohon Tunggu... profesional -

Software Developer

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Carissa

7 Juli 2014   07:31 Diperbarui: 18 Juni 2015   07:11 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hitam dan merah. Hanya dua  warna itu yang bisa aku deskripsikan setelah beberapa menit melewati barisan orang-orang yang sedang mendengarkan khutbah sholat Idul Fitri yang memenuhi satu jalur jalan raya. Entah apa yang sebenarnya terjadi, kepalaku tiba-tiba saja terasa berat, pandanganku semakin kabur dan berkunang-kunang, aku terjatuh perlahan. Seperti dalam gerakan slow motion, aku melihat darah yang tercecer cukup banyak di aspal jalan, juga beberapa lensa kamera yang hancur seperti terlindas sesuatu. Carissa, dimana dia? Kini yang tersisa hanya hitam, hatiku berontak untuk bisa melihatnya, kesadaran itu entah kenapa tiba-tiba saja muncul perlahan, samar-samar aku menyadari bahwa Carissa sedang memangku tubuhku, air matanya menetes deras mengalir melalui kulit pipinya yang halus, dan kemudian terjun bebas menghempas bola mataku yang perlahan meredup, dan akhirnya semuanya kembali hitam.

Bandung, 07 Juli 2014.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun