Stasynsky, ia seorang Agen KGB namun ia juga seorang pembunuh yang sadis. kinerjanya yang sangat gemilang dalam menumpas musuh mendapat pujian dari moscow, bahkan pemerintah uni sovyet memberikan penghargaan ordo spanduk merah kepada stasynsky. Tahun 1957 Moscow kemudian menugaskan Stasynsky untuk tugas yang lebih berat, kali tugasnya ialah membunuh Lev Rebet yang merupakan tokoh gerakan nasionalis ukraina anti sovyet.Â
Dengan teknologi pistol gas beracun sianida yang sudah dimodifikasi, ia berhasil membunuh pentolan tokoh politik yang merupakan musuh dari uni sovyet. Lanjut kemudian tahun 1959 dengan pistol yang sama namun dengan model yang lebih canggih Stansynsky berhasil membunuh Stefan Bandera di munich.
Pembunuhan dua tokoh politik ukraina ini makin melambungkan nama Stansynsky. Namanya semakin terkenal dikalangan pemerintahan uni sovyet sebagai Agen KGB nomor 1. Kepiawaianya dalam mengumpulkan informasi serta menyingkirkan musuh selalu diacungi jempol dan tak ada bandingannya, bahkan Alexander shelepin (kepala KGB) dan Nikita Krushev (Dewan menteri Uni sovyet) selalu memujinya.
Perjalanan karier stasynsky sebagai agen KGB ternyata tak berjalan mulus, hal tersebut terjadi bukan karena ia tak becus dalam menjalankan misi rahasia tetapi karena hal lain diluar tugasnya sebagai agen intelejen. Stasynsky jatuh cinta kepada wanita jerman bernama Inge Pohl.Â
Kisah asmara Stasynsky dengan Pohl ini sangat membahayakan karier Stansynsky karena Pohl adalah seorang GDR yang anti sovyet. Aktivitas Pohl ini justru berlawanan dengan stasynsky yang notabene bekerja untuk Uni Sovyet. Kisah asmara mereka tercium oleh pemerintah Uni sovyet.Â
Stasynsky meyakinkan kepada Alexander shelepin (Kepala KGB) bahwa ia mencintai Pohl dan ingin menikahinya. Sovyet mengizinkan pernikahan itu dengan syarat yaitu Pohl harus menanggalkan kewarganegaan jerman kemudian menjadi warga negara Uni sovyet, selain itu pohl pun harus menjadi Agen KGB.Â
Dua syarat itu akhirnya diterima oleh Stasynsky karena ia ingin selalu bersama wanita yang dicintainya. Kendati pernikahan mereka sudah di izinkan oleh fihak moscow dengan syarat yang telah diikuti namun keberadaan mereka selalu diawasi.
Apartemen tempat tinggal stasynsky dan pohl selalu diawasi dan dipasangi penyadap, semua pembicaraan mereka selalu direkam dan diawasi tanpa terdeksi. Selain itu mereka pun tak boleh bepergian keluar negeri.
Stasynsky yang dulu selalu dipuji karena berjasa terhadap negara Uni sovyet seketika dicurigai sebagai musuh negara karena menikahi seorang wanita jerman. Semua tindak tanduk stasynsky dan istrinya selalu diawasi. Rumah tangga mereka berjalan dalam keadaan yang sangat mencekam karena pengawasan yang ada.Â
Stasynsky pun mengalami kegelisahan. Kisah stasynsky dan pohl ini hampir mirip dengan film hollywood berjudul Allied dimana brat pitt sebagai pewira militer menikahi marrion cotillard yang merupakan agen jerman. Film keluaran paramount pictures ini hampir mirip dengan kisah stasynsky dan pohl namun dengan beberapa perbedaan. Anda yang sudah menonton film ini tentu akan sangat mudah memahami kisah stasynsky dan pohl ini.
Tahun 1961 Pohl pergi ke berlin untuk melahirkan anak pertama mereka yaitu peter, namun sesaat setelah itu empat bulan kemudian peter demam kemudian meninggal. Stasynsky pun menggunakan alasan menemui istri dan anaknya untuk kabur. Stasynsky ingin dirinya dan istrinya lepas dari bayang-bayang uni sovyet yang selalu mengintai mereka. Stasynsky berencana membelot ke barat dan bertemu dengan CIA seraya membawa dokumen-dokumen penting. Ia dan istrinya pergi dari rumah orang tuanya di dallgow dengan cara berjalan kaki menuju falkenese guna menghindari incaran agen KGB kemudian berangkat menuju berlin barat.