Mohon tunggu...
T. S. Pinang
T. S. Pinang Mohon Tunggu... profesional -

Pembelajar bebas, tidak pakai tapi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Para "Waterbender", Pengendali Air

7 April 2014   01:58 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:59 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_318841" align="aligncenter" width="328" caption="After Guan Weixing"][/caption]

CAT AIR mungkin media lukis yang kurang populer jika dibandingkan dengan cat minyak. Pelukis cat air karenanya pun tak banyak. Sifat-sifat cat air yang cepat kering, instan dan sulit dikoreksi membuat sebuah karya lukis cat air memerlukan perlakuan khusus dalam proses pembuatannya. Berbeda dari cat minyak yang membutuhkan waktu berminggu-minggu untuk kering, bahkan berbulan-bulan untuk kering-keras--yang merupakan salah satu kelebihan cat minyak yaitu kelonggaran bagi pelukis untuk mencampur warna di atas kanvas senyampang cat belum kering, cat air boleh dibilang dikerjakan sekali jadi.

Cat air memiliki ciri khas tersendiri, dibanding media berbasis air lainnya seperti cat poster atau akrilik, yakni sifat transparansinya, selain sifat cepat kering yang membuat cat air menjadi media lukis yang secara teknis paling tinggi tingkat kesulitannya.

Penggemar lukis cat air, baik amatir maupun profesional di Indonesia tergabung dalam Komunitas Lukis Cat Air Indonesia (KOLCAI) yang telah tumbuh dengan terbentuknya berbagai "chapter" di berbagai kota. Komunitas ini rupanya ingin mempromosikan seni lukis dengan media cat air ini. Cukup menjanjikan mengingat animo yang cukup besar saat diadakan acara "plein air" atau melukis langsung di udara terbuka.

KOLCAI Chapter Yogyakarta berencana mengadakan gelaran acara "plein air" pada hari Minggu pagi tanggal 20 April 2014 mulai pukul 10.00, yang akan diikuti oleh pelukis cat air dari beberapa kota di Indonesia. Gratis. Sedangkan agenda pameran direncanakan bulan Mei.

Mudah-mudahan ini menjadi pemicu geliat bangkitnya seni lukis cat air dan munculnya para "pengendali air" ke kancah seni rupa tanah air, baik dari para pelukis senior profesional maupun para amatir yang selama ini mungkin menggladi jurus pengendali air secara diam-diam dan sendiri.

Di tengah-tengah panasnya cuaca alam maupu  politik di negeri ini, sentuhan unsur Air tampaknya akan dapat menjadi terapi yang manjur untuk mengembalikan "alat sehat dan akal vital" kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun