Mohon tunggu...
Putu Teguh Satria Adi
Putu Teguh Satria Adi Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Part time traveller and writer // Full time Mechanical Engineering Student // mail: putuh_teguh@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pahlawan Setiap Insan

23 Desember 2014   06:24 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:39 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Perang besar
Melawan bukan pejajah
Menahan bukan serangan
Mengharap bukan menang

Medan tanpa batas
Durasi tanpa prediksi
Senjata tanpa amunisi
Teraniaya semata tuk titipan semu

Entah itu derita
Mungkin itu bahagia
Sendiri
Menahan setiap rintih

Hingga ku hadir
Bagai benalu menggantungkan diri
Berlindung dalam dekapan
Merampas hari-harinya

Adalah tangisku lukanya
Adalah inginku bingungnya
Jemari kecilku harapannya
Senyumku resonan getaran hatinya

Termenung ku meragu
Apa dayaku bahagiakannya
Apapun itu,
Akhir perangnya tujuan perjuanganku

Selamat hari Ibu, Pahlawanku!

Aachen 22.12.2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun