Mohon tunggu...
Teguh Saepudin
Teguh Saepudin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penjelajah Lima Alam

Orang sunda asli

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Bertahan di Dunia Modern ala Emile Durkheim

25 Juni 2024   14:24 Diperbarui: 25 Juni 2024   14:43 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Emile Durkheim, seorang sosiolog Prancis yang dianggap sebagai salah satu pendiri ilmu sosiologi, memberikan banyak kontribusi dalam memahami dinamika sosial dan bagaimana individu berinteraksi dalam masyarakat. 

Ide-idenya tentang solidaritas sosial, anomie, dan struktur masyarakat dapat digunakan untuk memahami bagaimana kita bisa bertahan di dunia modern. 

Berikut adalah beberapa konsep utama dari Durkheim yang relevan dalam konteks ini.

1. Solidaritas Sosial: Mekanis dan Organik

Durkheim sendiri membedakan antara dua jenis solidaritas sosial: solidaritas mekanis dan solidaritas organik.

- Solidaritas Mekanis

terjadi dalam masyarakat tradisional di mana individu memiliki kesamaan yang kuat dalam nilai, kepercayaan, dan pekerjaan. Di dunia modern, ini dapat ditemukan dalam komunitas-komunitas kecil di mana hubungan interpersonal sangat erat dan norma-norma sosial sangat kuat.

- Solidaritas Organik 

 karakteristik dari masyarakat modern yang kompleks, di mana terdapat pembagian kerja yang sangat rinci dan individu memiliki peran yang berbeda-beda. Solidaritas ini didasarkan pada ketergantungan satu sama lain karena peran yang beragam tersebut.

Untuk bertahan di dunia modern, kita perlu memahami dan menyesuaikan diri dengan solidaritas organik. Ini berarti mengakui perbedaan dan spesialisasi, serta pentingnya bekerja sama dan saling mendukung meskipun memiliki peran dan latar belakang yang berbeda.

2. Anomie: Ketidakteraturan Sosial

Durkheim memperkenalkan konsep anomie untuk menggambarkan keadaan di mana norma-norma sosial menjadi tidak jelas atau hilang, menyebabkan individu merasa terasing dan tidak memiliki arah. Anomie sering terjadi dalam masyarakat yang mengalami perubahan cepat, seperti yang kita lihat di dunia modern. 

Untuk mengatasi anomie, individu perlu menemukan atau menciptakan struktur dan aturan yang memberikan mereka rasa arah dan tujuan. Ini bisa melalui komunitas, kelompok sosial, atau nilai-nilai pribadi yang memberikan makna dan stabilitas dalam hidup mereka.

3. Pembagian Kerja dan Interdependensi

Durkheim berpendapat bahwa pembagian kerja dalam masyarakat modern menciptakan interdependensi yang kuat antar individu. Setiap orang memiliki peran khusus yang, meskipun berbeda, saling melengkapi satu sama lain untuk menjaga keberlanjutan masyarakat.

Untuk bertahan di dunia modern, penting untuk memahami peran kita dalam struktur yang lebih besar dan bagaimana kontribusi kita mempengaruhi orang lain. Menghargai peran orang lain dan bekerja sama secara efektif dapat memperkuat solidaritas dan meminimalkan konflik.


4. Pendidikan dan Integrasi Sosial
Durkheim juga menekankan pentingnya pendidikan dalam menjaga solidaritas sosial. Pendidikan tidak hanya mengajarkan keterampilan teknis, tetapi juga norma-norma, nilai-nilai, dan rasa kebersamaan. Ini sangat relevan di dunia modern di mana perubahan cepat sering kali mengganggu struktur sosial tradisional.

Pendidikan yang baik membantu individu memahami dan menghargai peran mereka dalam masyarakat serta bagaimana mereka dapat berkontribusi untuk kebaikan bersama. Ini juga membantu mengurangi anomie dengan memberikan panduan dan struktur.

5. Ritual dan Simbolisme
Durkheim melihat pentingnya ritual dan simbol dalam memperkuat solidaritas sosial. Meskipun dunia modern mungkin tampak lebih sekuler, ritual dan simbol tetap memainkan peran penting dalam membangun identitas dan kebersamaan. 

Mengadopsi dan berpartisipasi dalam ritual-ritual modern, seperti perayaan nasional, acara komunitas, atau bahkan tradisi keluarga, dapat membantu individu merasa lebih terhubung dengan masyarakat mereka dan memperkuat rasa solidaritas.

Kesimpulan
Mengadopsi pandangan Emile Durkheim dalam bertahan di dunia modern berarti memahami dan menyesuaikan diri dengan solidaritas organik, mengatasi anomie dengan menemukan struktur dan makna dalam hidup, menghargai interdependensi melalui pembagian kerja, mengutamakan pendidikan untuk integrasi sosial, dan berpartisipasi dalam ritual untuk memperkuat kebersamaan. Dengan cara ini, kita dapat menemukan keseimbangan dan stabilitas di tengah kompleksitas dan perubahan cepat yang terjadi di dunia modern.

Referensi :

Johnson, Doyle Paul. (1986). Teori-teori Sosiologi Klasik dan Modern I. Jakarta : P.T. Gramedia.

Doyle Paul Johnson, (1994).“Teori sosiologi klasik dan modern”.Jakarta: Gramedi Pustaka.

Ritzer, George. (2012). Edisi Kedelapan Teori Sosiologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Goodman, Douglas J & Goerge Ritzer. (2004). Teori Sosiologi Modren. Jakarta: Kencana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun