Mohon tunggu...
Teguh Saepudin
Teguh Saepudin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penjelajah Lima Alam

Orang sunda asli

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Serba Serbi Tantangan Gen Z di Era-Disrupsi

1 November 2023   23:30 Diperbarui: 1 November 2023   23:51 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Generasi Z atau yang seringkali kita sebut Gen Z pada umumnya terdiri dari individu yang lahir antara pertengahan 1997-an hingga  2012-an, telah tumbuh dan berkembang dalam era disrupsi yang ditandai oleh perubahan teknologi, budaya, dan ekonomi yang cepat. Menurut Noordiono (2016), generasi Z merupakan generasi yang sedini mungkin telah mengenal adanya teknologi dan internet, generasi yang begitu haus akan teknologi. Teknologi yang baru seperti air segar yang harus segera diteguk agar bisa dirasakan manfaatnya.  Era Disrupsi ini menciptakan berbagai tantangan yang unik bagi Gen Z, yang harus bisa belajar beradaptasi dan berkembang dalam lingkungan yang terus berubah. Kali ini, kita akan menjelajahi serba-serbi atau beberapa tantangan utama yang dihadapi oleh Generasi Z di era disrupsi ini.

Pertama-tama, adanya teknologi jadi salah satu faktor utama yang menghadang Gen Z. Disisi lain teknologi memberikan akses tak terbatas ke pengetahuan dan peluang, ia juga menghadirkan tantangan serius dalam hal pengelolaan waktu dan perhatian. Gen Z tumbuh dalam era media sosial, yang di mana mereka dihadapkan pada gangguan konstan dari smartphone, media sosial, dan konten digital. Hal Ini dapat mengganggu produktivitas, kesehatan mental, dan hubungan pribadi. Tantangan bagi Gen Z adalah dari segi mengembangkan keterampilan manajemen waktu dan pengendalian diri guna mengatasi berbagai distraksi teknologi saaat ini.

Tantangan kedua yang dihadapi Gen Z adalah dari adanya ketidakpastian ekonomi. Era disrupsi telah mengubah lanskap pekerjaan dengan begitu cepat. Pekerjaan yang dulu dianggap aman sekarang dapat menghilang karena otomatisasi dan robotika. Gen Z dihadapkan pada kebutuhan untuk terus belajar dan menyesuaikan diri dengan perubahan ekonomi yang cepat. Mereka harus mempertimbangkan pekerjaan yang belum ada dan mengembangkan keterampilan yang relevan untuk menghadapi tantangan ini.

Selain itu juga, isu-isu sosial dan politik juga menjadi tantangan yang signifikan bagi Gen Z. Mereka tumbuh dalam era ketidaksetaraan ekonomi, perubahan iklim, rasisme, dan konflik global. Gen Z cenderung lebih terlibat secara politik dan sosial, dan mereka harus menavigasi kompleksitas isu-isu ini sambil mencari cara untuk berkontribusi dalam memecahkan masalah tersebut. Tantangan ini mencakup pemahaman yang mendalam tentang isu-isu global, empati terhadap perbedaan, dan keterampilan komunikasi yang efektif.

Tantangan lain yang perlu dihadapi Gen Z adalah kecemasan terkait masa depan merka. Dalam lingkungan yang selalu berubah begitu cepat, banyak individu dari generasi ini merasa cemas tentang apa yang akan terjadi selanjutnya. Tekanan untuk mencapai sukses, mencari pekerjaan yang bisa bermakna, dan menciptakan dampak positif di dunia ini dapat menjadi beban emosional yang bisa dikatakan begitu berat. Oleh karena itu, mengelola kesehatan mental dan mencari dukungan adalah hal yang penting.

Terakhir, tantangan yang patut diperhatikan adalah pengaruh dari adanya media dan informasi yang seringkali kurang terpercaya. Dalam era disrupsi, desinformasi dan berita palsu dapat menyebar dengan cepat melalui media sosial dan internet. Gen Z harus menjadi konsumen cerdas informasi dan mampu mengkritisi sumber-sumber berita. Mereka juga perlu mengembangkan literasi media yang kuat untuk menghindari jatuh dalam perangkap propaganda dan manipulasi informasi.

Dalam menghadapi serba-serbi tantangan ini, Gen Z memiliki potensi besar guna membentuk masa depan yang lebih baik tentunya. Gen Z adalah generasi yang kreatif, berani, dan penuh semangat. Dengan pendidikan yang kuat, dukungan dari generasi sebelumnya, dan kemauan untuk terus belajar, Generasi Z dapat menjadi agen perubahan yang positif dalam era disrupsi ini. Kesadaran akan tantangan-tantangan ini dan komitmen untuk mengatasinya adalah langkah pertama yang penting dalam meraih kesuksesan di masa depan yang serba tak terduga ini. 

Keep Semangat Gen Z heuheu :-)

Referensi : 

Noordiono, Azis. (2016). Karakter Generasi Z dan Proses Pembelajaran Pada Program Studi Akuntansi UNAIR 2016. Jurnal. Surabaya.Unair.

Sakitri, G. (2019). "Selamat datang gen Z, sang penggerak inovasi!". E-Journal Prasetiya Mulya, 35(2).  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun