Mohon tunggu...
Teguh Rakhmadi
Teguh Rakhmadi Mohon Tunggu... Administrasi - Freelance Writer

Hard Worker Father of two child who likes reading books

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Pengalaman Terpapar Covid-19

22 September 2021   08:45 Diperbarui: 22 September 2021   08:46 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Alhamdulillah sampai sekarang saya sehat dan telah sembuh setelah terkena penyakit Covid-19 setelah 2 minggu isoman (Isolasi Mandiri) dan sekarang sudah 2 minggu sudah aman untuk keluar-keluar rumah. Covid-19 ini memang menjadi bencana yang sangat besar secara global, membuat seluruh dunia mesti mempersiapkan tenaga kesehatan untuk mengarahkan tenaganya lebih dari sebelumnya. Saya sendiri sebenarnya tidak terlalu percaya Covid-19 ini secara penuh karena sebenarnya penyakit ini sama seperti flu pada umumnya cuman lebih tidak enak karena yang saya rasa sendiri itu demam yang sangat tinggi lebih dari flu biasa.

        Saya akan ceritakan pengalaman terkena Covid-19. 

Jadi di tanggal 22 Juni 2021 saya mulai merasakan "greges" (Meriang) di badan, tapi saya masih masuk kantor karena memang masih ada pekerjaan yang perlu saya kerjakan. Di hari itu saya mencoba minta vitamin C dan parasetamol (pereda demam) di klinik kantor untuk mencegah "greges" (Meriang)  di badan saya ini. Malamnya saya demam tinggi di 39,6 Derajat Celcius, cukup tinggi sampai saya tidak bisa tidur dengan lelap. 

Tanggal 23 Juni 2021 saya seharusnya saya melakukan vaksin tapi karena sampai pagi demam saya tidak sembuh jadi saya memutuskan untuk membatalkan vaksin saya ini. Ditanggal ini demam saya udah mulai mereda tapi masih ada demam sedikit jadi malam nya memutuskan untuk pergi dengan istri dan kedua anak saya ke klinik. Anak pertama saya ini sudah demam juga sama seperti saya tapi sudah ada batuk, jadi anak pertama saya ini imunitas ditubuhnya sebenarnya lebih baik dari saya karena gejala covid sudah mulai terlihat lebih dahulu. Ketika di klinik di malamnya itu, dokter anak nya memang menyarankan untuk hati-hati karena Covid-19 ini sudah bisa menyerang anak-anak, jadi anak pertama saya diberikan obat batuk, obat demam, dan vitamin C dan D. Saya pun ke dokter umum hanya diberikan obat demam saja. karena diberikan obat demam saja saya mencoba inisiatif untuk tes Rapid Antigen dan keluar hasilnya pun positif. 

Ditanggal 24 Juni 2021, saya, istri dan kedua anak saya pergi ke rumah sakit di Karawang untuk ke dokter sekaligus saya untuk melakukan PCR Swab. Sesampainya di sana dari jam 8 sampai 12 siang belum dipanggil untuk melakukan PCR Swab dengan alasan sistem rumah sakit nya bermasalah. Akan tetapi anak kedua saya ini beruntungnya sudah di cek ke dokter anak dan mendapatkan obat serta rontgen paru-parunya, kata dokter anak kedua saya ini udah terpapar Covid-19 sebelumnya, jadi jika dites sudah dipastikan positip. Setelah keribetan di rumah sakit di Karawang saya pun memutuskan PCR Swab ke klinik kerjasama dengan kantor. Alhamdulillah PCR Swab dilakukan dan hasilnya menunggu 3 hari berikutnya.

Tanggal 25 Juni 2021, demam saya sudah mereda, akan tetapi penciuman sudah mulai berkurang

Tanggal 26 Juni 2021, penciuman saya sudah hilang (Anosmia) sama setiap malam sebelum tidur, saya sesak nafas karena panik tidak bisa menyium aroma secara normal. Alhamdulillahnya hasil PCR Swab keluar dan negatif tapi karena ada Anosmia jadi besoknya saya melakukan PCR Swab ulang di rumah sakit rujukan kantor.

Tanggal 27 Juni 2021, saya tes ulang di rumah sakit rujukan kantor. Di rumah sakit sendiri memang banyak yang di rawat karena Covid-19 ini. Jadi lebih menakutkan kalau mau tes PCR Swab di sana. Ketika ke rumah sakit kira saya yang dari kantor hanya saya aja ternyata ada 2 temen kantor saya yang tes PCR Swab juga, kaget juga ketika mereka PCR Swab di rumah sakit yang sama.

Tanggal 28 Juni 2021, batuk muncul dan Anosmia saya juga sudah berkurang.

Tanggal 29 Juni 2021, hasil keluar dan ternyata benar saya dinyatakan positif Covid-19 dengan CT 25

Tanggal 29 Juni -- 6 Juli 2021 saya isoman dengan gejala berakhir di tanggal 10 Juli 2021. Saya selama isoman selalu melakukan berjemur antara jam 8 -- 10 pagi, minum you-C 1000mg setiap hari, minum habatusaudah, dan minum air hangat, oh iya sama minum obat dari klinik kantor juga.

Tanggal 6 Juli saya tes ulang PCR Swab dan hasil keluar 7 Juli, tapi hasilnya masih positip dengan CT 18, jadi turun. Nah saya awalnya tidak stress akan hasilnya hanya mempertanyakan saja "Hasilnya lebih rendah dari awal tes pertama". Nah ternyata setelah saya baca berbagai literatur, virus ini akan bertahan dalam tubuh kita sampai 3 bulan tapi tidak menyebar seperti awal terpapar karena virus ini sudah membentuk antibody untuk tubuh kita.

Tanggal 7 Juli -- 14 Juli saya masih isoman dengan melakukan kegiatan yang lebih sehat lagi dari sebelumnya sekalian mengahabiskan obat dari klinik kantor

Tanggal 14 Juli 2021 saya melakukan test PCR Swab mandiri di rumah sakit di Karawang (Berbeda dengan tes pertama) untuk mendapatkan hasil yang lebih dulu karena saya sudah mulai stress di rumah terus sedangkan kondisi sudah membaik.

Tanggal 15 Juli 2021, Hasil keluar dan saya sudah dinyatakan negatif. Alhamdulillah saya dan istri sangat seneng dan besoknya saya bisa langsung masuk kantor tapi karena ada kebijakan PPKM darurat jadi tidak diijinkan untuk masuk kantor.

Itu lah ringkasan cerita saya tentang terpaparnya Covid-19. Jadi sebenarnya untuk mencegah gejala ringan tersebut dengan cara meningkatkan vitamin D yang banyak dan mencegahnya dengan vitamin C yang cukup. Jangan lupa untuk bersyukur kepada Allah SWT, karena dengan bersyukur lah kita menjadi lebih sehat dan bahagia. Sekian cerita dari saya. Terima kasih

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun