Mohon tunggu...
Teguh Purnomo
Teguh Purnomo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Student

Mechanical Engineering Malikussaleh Of University

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Selangkah Lebih Dekat Mengenal PLTS

4 Maret 2022   21:00 Diperbarui: 4 Maret 2022   21:04 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selangkah lebih dekat mengenal PLTS

Saat ini listrik telah menjadi kebutuhan primer bagi manusia. Tanpa adanya listrik peralatan elektronik kita tidak dapat digunakan atau berfungsi sebagaimana mestinya. Listrik juga menjadi sumber penerangan bagi kehidupan manusia dan merupakan kebutuhan dasar untuk segala aktivitas. Kebutuhan akan listrik konvensional atau PLN yang semakin meningkat dapat mengakibatkan krisis listrik terjadi kapan saja.Untuk mencegah terjadinya krisis tersebut, saat ini banyak yang mulai beralih menggunakan sumber energi alternatif. Salah satu sumber energi alternatif yang paling banyak digunakan adalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya atau yang lebih dikenal sebagai PLTS. Pembangkit listrik ini dapat menjadi solusi terbaik bagi kita,karena dapat menghemat biaya dan juga ramah lingkungan.

PLTS sendiri memanfaatkan sinar matahari kemudian mengubah cahaya matahari menjadi energi listrik melalui sel surya. Sel surya merupakan komponen terpenting pada PLTS. Obyek berukuran sekitar 10-15 cm persegi ini mampu mengonversikan energi surya menjadi energi listrik.

Disisi lain potensi energi surya di Indonesia juga sangat melimpah Kementerian ESDM menyebutkan total potensi energi surya di Indonesia mencapai 3.294,36 gigawatt peak (GWp) yang tersebar merata di seluruh daerah. Letak geografis Indonesia yang berada di khatulistiwa memberikan keuntungan besar dalam penyediaan energi terbarukan berbasis matahari atau surya itu.

Terdapat 2 macam sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), yaitu on grid dan off grid. PLTS On grid merupakan sistem panel surya yang terhubung dengan jaringan listrik PLN, pada sistem ini apabila ada surplus energi dapat dikonversi untuk mengurangi tagihan listrik atau bisa juga dijual kembali ke PLN.

Namun, ada beberapa hal yang harus menjadi pertimbangan dalam pemasangan sistem PLTS on grid yaitu rumah atau industri yang akan dipasang PLTS harus terhubung dengan jaringan listrik PLN akan tetapipada daerah-daerah terpencil yang belum terjangkau oleh jaringan listrik PLN tidak bisa menggunakan sistem ini, daerah perkotaan sangat cocok apabila ingin dipasang sistem PLTS on grid karena sudah terjangkau oleh jaringan listrik PLN, bangunan-bangunan tinggi seperti perkantoran maupun skyscrapers akan lebih optimal karena pemanfaatan energi surya dapat maksimal apabila tidak ada shading, dan pada pemasangan sistem PLTS on grid harus terpasang kWh meter atau dalam masa pengurusan.

Untuk cara kerja pada PLTS on grid, panel surya menyerap energi dari matahari dan mengubahnya menjadi arus listrik searah atau Direct Current (DC), lalu arus tersebut dikirim ke inverter yang akan diubah menjadi arus bolak balik atau Alternating Current (AC), kemudian inverter akan mengalirkan arus bolak-balik ke berbagai peralatan elektronik yang ada di rumah, apabila ada kelebihan atau surplus daya yang tidak terpakai maka akan dicatat sebagai tabungan kWh pada net meter.

Karena panel surya tidak berproduksi pada malam hari, untuk memenuhi kebutuhan listrik di malam hari menggunakan suplai dari jaringan listrik PLN. Sistem PLTS on grid memiliki beberapa kelebihan yaitu penggunaan sistem ini dapat menghemat tagihan listrik PLN 30-50%, dapat melakukan ekspor impor ke PLN, Break Event Point (BEP) sekitar 5 sampai 7 tahun, dan tentunya penggunaan sistem PLTS ini dapat mewujudkan clean energi dengan pemanfaatan energi ramah lingkungan.

PLTS off grid merupakan sistem yang independen artinya tidak bergantung pada jaringan listrik PLN, pemasangan PLTS off grid bisa dilakukan oleh masyarakat awam dimana saja. Karena sistem off grid hanya mengandalkan energi surya sebagai sumber energi listrik, maka dalam pemanfaatannya harus menggunakan baterai untuk menyimpan energi listrik. Karena untuk saat ini harga baterai cukup mahal, sistem off grid lebih sering dimanfaatkan untuk daerah-daerah terpencil yang tidak terjangkau oleh jaringan listrik PLN.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemasangan PLTS off grid diantaranya, lokasi belum teraliri listrik, lokasi yang masih menggunakan genset untuk sumber energi listrik, daerah-daerah pedesaan yang jauh dari pusat kota. Untuk cara kerja sistem PLTS off grid kurang lebih sama dengan PLTS on grid, namun perbedaannya terletak pada surplus produksi listrik yang dihasilkan akan digunakan untuk mengisi daya baterai sampai penuh.

Karena PLTS off grid tidak terhubung oleh jaringan listrik PLN, maka sistem ini harus bisa menghasilkan energi listrik secara mandiri dari pagi hingga malam. Maka dari itu, penting sekali mempunyai kapasitas baterai yang besar sesuai dengan kebutuhan rumah untuk suplai listrik 24 jam non stop, karena pada saat malam hari peralatan listrik akan disuplai dengan baterai.

Selanjutnya PLTS Hybrid. PLTS Hybrid adalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya yang didukung oleh teknologi Hybrid, maksudnya, sistem listrik yang dihasilkan oleh panel surya dapat digabungkan dengan listrik dari PLN. Dengan harapan nantinya sistem tersebut memudahkan pengguna untuk mendapatkan dukungan energi listrik yang optimal sekaligus antisipasi saat terjadi kekurangan daya atau pemadaman.

Listrik yang dihasilkan dari sistem PLTS tipe ini nantinya akan disimpan ke dalam baterai cadangan, seperti yang diterapkan pada PLTS Off-Grid. Bedanya jika di tipe Off-Grid, kekurangan cadangan listrik dari baterai diatasi oleh genset. Sedangkan untuk tipe ini, secara otomatis akan dicadangkan oleh listrik dari PLN.

Berdasarkan dari penjelasan pengertian PLTS On-Grid, Off-Grid dan Hybrid di atas, bisa didapatkan kesimpulan bahwa:

  1. PLTS On-Grid dan Hybrid dapat menjadi solusi yang efektif untuk memenuhi kebutuhan energi listrik rumah, pabrik maupun kantor. Terutama untuk bangunan-bangunan yang berada di jangkauan jaringan PLN. Perbedaannya adalah untuk menerapkan sistem On-Grid tidak dibutuhkan baterai penyimpan cadangan energi listrik. Sedangkan untuk tipe Hybrid dibutuhkan tetap baterai tersebut meskipun ada cadangan dari listrik PLN.
  2. PLTS Off-Grid dapat menjadi solusi yang cemerlang untuk mengatasi kebutuhan listrik, khususnya di area yang masih sulit dijangkau oleh listrik PLN karena sistem ini bisa memenuhi kebutuhan energi listrik secara mandiri. Dengan konsekuensi penyediaan baterai penyimpan cadangan yang lebih besar dan genset sebagai antisipasi saat cuaca kurang mendukung.

Apapun sistem yang diterapkan, satu hal yang pasti adalah PLTS dapat menjadi solusi untuk kebutuhan listrik masa depan, karena menghemat biaya listrik secara signifikan dibandingkan menggunakan sumber energi fosil seperti batubara. Selain itu juga dapat menjadi investasi yang menguntungkan karena PLTS terbukti lebih ramah lingkungan karena jumlah polusi yang jauh lebih sedikit.

Sumber referensi :

Buku Pegangan Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun