Mohon tunggu...
Teguh Prayoga
Teguh Prayoga Mohon Tunggu... mahasiswa -

saya anak pertama dari dua saudara, yang terlahir sebagai laki - laki tulen

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi untuk Asmara

14 Desember 2016   09:21 Diperbarui: 14 Desember 2016   09:34 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terima kasih asmara.

Jatuh cinta denganmu membuatku menjadi beda.

Rindu Untuk Asmara

Aku tersadar saat pagi membangunkanku pukul 06.00.

Dengan deringan ponsel yang membawa pesan singkat selamat pagi.

Dari asmara yang merubah cara pandangku menjadi lebih bermakna.

Pesan itu tak seberapa, jika dibanding dengan senyumanmu yang amat manis.

Yang pagi ini siap menampilkan pesonanya untuk menyapaku.

Hingga aku bersyukur dapat melihat bidadari yang turun ke bumi.

Masih saja aku menyimpan rasa, belum berani untuk mengungkapkan.

Kekaguman yang begitu dahsyat ku tampilkan menjadi sebuah karya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun