Aku kagum
Kamu begitu manis untuk tersenyum.
Begitu syahdu saat berbicara, aku suka.
Melalui perspektif 3D kau ku nilai berbeda.
Dengan gerak gerik penuh manja.
Mengundang penasaran rasa hati penuh tanya.
Hingga ku rajut bait kata menjadi puisi.
Menggubah segala pesona yang kau miliki.
Aku kagum.
Terlintas harapan, doa–doa yang tiap malam aku panjatkan.
Agar selama nafas berhembus ku masih tetap melihatmu.
Berpangku tangan dengan seseorang, yang membawamu pulang kedalam indahnya dunia.
Aku terpukau
Lentera menemani hangat malam ini.
Kala jemari beradu dengan otak.
Kala melukiskan makna “KITA” dalam lembaran bait sajak.
Aku terpukau.
Senyuman manis yang terbalut batik hijau di sabtu lalu.
Membuatku terngiang didalam temaramnya malam.
Baris demi baris hampir terisi.
Ku sempatkan bricktime dengan menyeduh hangatnya kopi.
Serasa melek dipelupuk mata serta syahu mengiringi sampai turun kedada.
Dan ku pun mengucap seuntai doa “Tuhan..jaga dia, yang ku maksud tempat bahagia”.