Agaknya memang kita harus rehat sejenak disuguhi komidi yang berputar membosankan. Menyimak lagu keroncong progresif dengan lirik menyentil paling tidak bisa membikin kita senyum-senyum sendiri. Dan tampaknya kita tak perlu turut menambah rumit pertumparan air mata dan darah yang sudah menggenang luas.
Lalu Djaduk menutup Komidi Puter dengan berkata "Saling cakar tapi lupa rakyat lapar."
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!