Pucuk dicinta, ulam pun tiba. Saya sangat bersemangat ketika membaca sebuah unggahan di salah satu grup Facebook, ada yang sedang mencari personil untuk proyek cover-dance U-KISS mereka. Singkat cerita, saya kontak mereka, janjian di akhir pekan, lalu saya "diaudisi". Saya bergabung dalam proyek tersebut, yang ternyata juga masih mencari tambahan personil. Saya dipercaya untuk "memerankan" Kevin, main singer sekaligus main dancer di dalam U-KISS. Neverland mutlak menjadi lagu pertama yang kami garap.Â
Saya ikut membantu mencari personil lainnya agar proyek U-KISS kami pas berjumlah 7 orang seperti grup aslinya. Akhirnya, dapatlah 3 personil baru. Ditambah 2 personil dari proyek lainnya yang diperbantukan sementara untuk grup cover-dance U-KISS ini, maka inilah susunan tim kami saat itu: Saba (Soohyun), saya (Kevin), Arief (Eli), Rian (Kiseop), Adryan (Dongho), Odi (AJ), dan Rizki (Hoon). Grup kami diberi nama 40FY dari kata "fortify". Filosofinya adalah agar kami kuat seperti sebuah benteng.
Oh iya, komunitas atau agency ala ala kami bernama Previous Entertainment. Selain cover-dance U-KISS, juga ada cover-dance 2ne1 dan MBLAQ.
Dalam sebuah event bertajuk Baby & Kids Expo yang bertempat di Graha Manggala Siliwangi, kami debut pada tanggal 7 April 2012. Demi Kompasiana, video yang tadinya sudah Private ini saya atur lagi menjadi Public agar bisa disematkan di sini. Bisa dilihat, saya (personil yang pertama kali bernyanyi) gerakannya masih sangat kaku dan tidak terkontrol.Â
Eh, sampai sekarang juga masih kaku ding.Â
Meski bukan kompetisi, bahkan bukan sebuah event khusus K-pop cover dance, saya senang grup kami benar-benar bisa tampil di depan umum. Jantung berdebar menjelang penampilan, sorakan dan tepuk tangan penonton, melakukan hal yang saya suka di atas panggung, adalah pengalaman dan perasaan yang selama ini saya dambakan. Saya tidak menyangka, bahwa mimpi kecil saya itu akan menjadi nyata melalui K-pop.Â
Posisi Rian kemudian digantikan Jastis sebagai personil 40fy dan Adrian juga menyusul digantikan Ikky.Â
Saya dan Dance
Sejak kecil, saya sudah tertarik dengan segala bentuk karya seni: film, buku, gambar, tari, dan musik. Saya tumbuh sebagai seorang anak laki-laki yang hobi menggambar, membaca komik dan buku cerita detektif, dan menonton tayangan berbagai negara. Saya juga menyimak musik berbagai bahasa.
Saya pernah ikut lomba menggambar, les gitar, les bahasa Jepang, dan menulis novel saat SMA (yang tak pernah diterbitkan, tentu saja). Sayangnya karena saya berasal dari keluarga sederhana, saya tak pernah dikursuskan secara serius untuk mengembangkan minat saya dan hanya mengandalkan les-les gratis di ekskul sekolah dan gereja. Tentu kegiatan dan output-nya tidak optimal.Â