Mohon tunggu...
Teguh Nugroho
Teguh Nugroho Mohon Tunggu... Social Media Project Manager - Anak laki-laki yang suka kopi, pergi-pergi, dan kereta api

Second account, akun pertamanya udah lupa email saking terlalu lama nggak aktif. Kalo mau kenalan, silakan terbang ke blog thetravelearn.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Palembang, Masihkah Pantas Disebut "Venesia dari Timur"?

26 Februari 2024   23:54 Diperbarui: 29 Februari 2024   14:11 877
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya cukup lega mendapati berita bahwa, per Januari 2024, Sungai Sekanak Lambidaro masih bersih seperti dua tahun sebelumnya. Ini berarti, kota Palembang yang saat ini dipimpin oleh Walikota Ratu Dewa berhasil mempertahankan (juga melanjutkan) proyek revitalisasi Sungai Sekanak. Melihat Sungai Sekanak melalui foto-foto yang beredar di dunia maya membuat saya menyejajarkannya dengan Sungai Melaka di Malaysia. 

Pecinan di tepi Sungai Musi [dokpri]
Pecinan di tepi Sungai Musi [dokpri]

Sungai Musi juga perlu dibuat seperti itu, terutama di kawasan sekitar Jembatan Ampera dan Benteng Kuto Besak yang menjadi pusat aktivitasnya. Merevitalisasi sungai sebesar Musi tentu akan menghabiskan banyak biaya dan tenaga, jadi bisa diawali dengan langkah untuk tidak memperparah pencemarannya. Salah satunya, ya, dengan melakukan revitalisasi di kawasan tepian Sungai Musi dengan penataan, penertiban, dan pembersihan, sambil pelan-pelan membersihkan sampah yang ada di Sungai Musi sendiri. 

Sebagian kawasan di sekitar Benteng Kuto Besak sudah cukup rapi saat ini, tinggal lebih dirapikan, lebih dibersihkan, dan lebih difasilitasi untuk menunjang kenyamanan warga khususnya pejalan kaki. 

Sungai Saigon di Ho Chi Minh City, Vietnam [dokpri]
Sungai Saigon di Ho Chi Minh City, Vietnam [dokpri]

Kabarnya, kelak Kawasan LRT Ampera Palembang akan difasilitasi dengan bangunan penghubung stasiun berbentuk pempek adaan. Tanpa mengesampingkan antusiasme saya akan megaproyek ini, tapi bagi saya sudah cukup dengan membangun jembatan pejalan kaki biasa. Yang penting, fungsi didapat, yaitu penghubung Stasiun LRT Ampera dengan halte TransMusi, dermaga, dan obyek-obyek wisata di sekitarnya. Oh, tentu bangunan berbentuk pempek adaan itu akan menjadi mahakarya arsitektur dan landmark kebanggaan baru warga Palembang. Padahal, pemerintah nggak perlu terlalu fokus dengan hal-hal dekoratif seperti itu, yang penting fungsinya terbangun. 

Lalu, Apa yang Bisa Kita Lakukan? 

Sebagai masyarakat, adalah tugas kita untuk menjaga kebersihan fasilitas umum dan lingkungan sekitar. Yok, kalau main-main ke kawasan Jembatan Ampera dan Benteng Kuto Besak, biasakan untuk membuang sampah sembarangan. Buanglah dengan tertib di tempat sampah, atau simpan dulu di tas pribadi sampai menemukan tempat sampah. Jaga kebersihan sungai, parit, selokan, dan kanal dengan tidak menjadikannya sebagai tempat pembuangan kotoran. 

Sebuah dermaga di Bangkok, Thailand
Sebuah dermaga di Bangkok, Thailand

Sering-seringlah naik LRT untuk mendukung proyek-proyek pengembangan LRT Sumsel dan transportasi umum lainnya. Kalau penumpang makin banyak, siapa tahu jalur LRT ditambah, fasilitas stasiun ditingkatkan, dan integrasi antarmodanya diperbaiki. Kalau kebetulan titik keberangkatan dan tujuanmu nggak jauh dari stasiun LRT, naik LRT aja. Ada kawan luar kota yang berkunjung? Ajak naik LRT, lah. LRT, Sungai Sekanak, dan TransMusi adalah beberapa fasilitas dari pemerintah yang harus kita jaga dan rawat dengan baik. 

Pemkot Palembang dan Pemprov Sumatera Selatan juga memiliki PR masing-masing. Warga yang tinggal di sekitar sungai perlu terus-menerus diedukasi dan difasilitasi, misalnya dengan truk sampah yang menyisir seluruh area perkampungan, pembuatan fasilitas MCK bagi yang belum punya, tegas menindak para pelaku industri di sekitar sungai yang tidak bertanggung jawab (apalagi ilegal), sambil melakukan penataan di kawasan sungai.  

Jembatan Ampera dan Sungai Musi [dokpri]
Jembatan Ampera dan Sungai Musi [dokpri]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun