Sebagai penutup, saya mau share jawaban beberapa temen saya seputar usaha mereka mengurangi sedotan plastik. Cukup senang, karena sudah banyak yang membiasakan untuk minum langsung dari gelas/botol, membawa sedotan dan/atau alat minum sendiri, mengembalikan sedotan yang diberikan, sampai menghindari jajan di luar sekalian penghematan.
Saya belum sempurna juga kok, terkadang masih menggunakan sedotan plastik karena lupa membawa sedotan sendiri atau lupa titip pesan di aplikasi ojol. Jadi, yuk bantu saya untuk bareng-bareng mengurangi pemakaian sedotan plastik. Kita saling mengingatkan, saling menegur. Temen-temen yang punya concern yang sama, silakan banget membagikan semangat dan edukasi ini melalui blog, media sosial, bahkan ajakan langsung kepada pebisnis makanan & minuman di sekitar kita.
Setelah mengikuti kegiatan Danone Digital Academy pada 18-20 Oktober 2021, saya jadi semakin sadar akan urgensi kita bersama dalam melestarikan lingkungan. Selama 3 hari masa pelatihan itu, saya tak hanya mendapat materi dari pembicara-pembicara ternama dan memahami Sustainable Development Goals (SDG), namun juga saling bertukar ide dengan peserta-peserta Danone Digital Academy 2021 lainnya, khususnya rekan satu kelompok. Dari lingkungan yang terjaga, maka nutrisi pun terjaga, dan akhirnya stabilitas bangsa pun terjaga. Mari #BijakBerplastik untuk bumi yang resik.
Referensi:
https://mediaindonesia.com/weekend/278578/bencana-lingkungan-dari-sedotan-plastik
https://www.medcom.id/pilar/kolom/zNA3DJ8k-sampah-berkelanjutan
https://tirto.id/mengapa-pelarangan-sedotan-plastik-kontroversial-efxZ