Kedua, sedotan susah untuk didaur ulang atau reuse dan recycle. Kalau kita kepul, misalnya, jarang banget ada yang mau menerima karena nilainya yang rendah. Soalnya memang kegunaannya sangat terbatas setelah didaur ulang. Itu juga kalau bisa ya, mengingat sampah sedotan plastik sering banget udah rusak, terpotong-potong, dsb.
Hasil Riset Kecil-Kecilan di Instagram
Saya baru saja melakukan riset kecil-kecilan (atau lebih tepat disebut survey?) kepada teman-teman saya di Instagram Stories. Hasilnya cukup memuaskan, karena sebagian besar isi circle itu sudah satu frekuensi dengan saya.
Sebanyak 52 responden mendukung gerakan mengurangi sampah sedotan plastik, dan hanya 11 yang menjawab "Entahlah" (ini bisa berarti masih ragu-ragu atau memang tidak mau sama sekali). Lebih lanjut, 60 responden menyatakan kesanggupan mengurangi pemakaian sedotan plastik, dan hanya 5 yang tidak menyanggupi. Sayangnya, dari 5 responden itu, hanya 1 orang yang menjawab alasannya (yaitu Ara, istri saya sendiri haha), di mana alasannya itu adalah kegemarannya membeli produk minuman kemasan tertentu.
Plus Minus Material Pengganti Sedotan Plastik
Saya paham banget, dengan disebarkannya fakta ini, tak serta merta membuat semua orang mau dan bisa mengurangi atau menghentikan penggunaan sedotan plastik. Sebagian sedang dalam pemulihan dari sakit, sebagian memiliki kelemahan tubuh/keterbatasan fisik ("sesimpel" gigi sensitif, contohnya), sebagian lagi mungkin hanya enggan karena sudah nyaman.
Jadi, saya memaklumi bila ada sebagian orang yang memang benar-benar membutuhkan bantuan sedotan plastik, meskipun dia sendiri sebenarnya sangat peduli dengan kelestarian lingkungan. Untuk kita yang Puji Tuhan sampai saat ini masih diberikan kesehatan dan kesempurnaan fungsi tubuh, ada beberapa hal sederhana yang bisa mulai kita biasakan.
Akan saya paparkan di bawah, tapi saya mau bahas dulu soal material pengganti sedotan plastik.
Untuk kamu yang berencana mengurangi/menghentikan pemakaian sedotan plastik dengan memiliki sedotan sendiri, ada beberapa produk yang bisa kamu pertimbangkan. Nggak cuma sedotan stainless steel atau logam, tapi juga ada sedotan kaca, sedotan kertas, silikon, dan sedotan bambu. Sayangnya, dilansir dari Tirto, sedotan-sedotan alternatif ini memiliki nilai plus dan minusnya masing-masing.