Mohon tunggu...
Teguh Si Mentor
Teguh Si Mentor Mohon Tunggu... Freelancer - sederhana saja

mari membaca

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Arsitek bagi Kehidupan Anda adalah Anda Sendiri

15 Desember 2018   06:02 Diperbarui: 21 November 2019   18:07 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Arsitek Bagi Kehidupan Anda Adalah Anda Sendiri

Sebagai awalan, akan saya buka dengan kata" jika anda mengesampingkan sedikit saja atau sebentar saja pikiran anda tentang takdir tuhan. Maka takdir yang ada' hanyalah takdir yang anda buat sendiri, bukan begitu.

Kita semua sama-sama percaya bahwa kehidupan yang sama-sama kita jalani ini, adalah takdir dari tuhan. Dalam agama islam, takdir terbagi menjadi dua" pertama: takdir tuhan yang tidak bisa di ubah, terkecuali tuhan sendiri lah yang mengubahnya. Kedua: takdir tuhan yang bisa di rubah oleh hambanya.

Nah, jika kita mengesampingkan kedua takdir tuhan itu sebentar saja, tentu takdir yang ada hanyalah takdir yang kita buat sendiri untuk kehidupan kita masing-masing. Kita berpikir seperti ini bukan karena kita tidak percaya pada tuhan atau kita tidak bertuhan. Tapi semata-mata kita berpikir seperti ini karena memang kita sedang mendalami dan mengenal siapa diri kita sebenarnya, atau sebut saja mencari jadi diri. Yaa, mencari jati diri.,

Toh, bukankah orang yang paling mengenal siapa dirinya adalah orang yang paling kenal dengan tuhannya. Oke, kalau kita sama-sama setuju dengan hal ini, maka hal kedua yang ingin saya katakan adalah: mari kita mulai menjadi arsitek bagi kehidupan kita sendiri, mari kita merancang apa yang seharusnya kita rancang, mari kita bangun apa yang seharusnya kita bangun, mari kita benahi apa yang seharusnya kita benahi, dan setelah itu' mari kita lakukan takdir kita yang sudah kita buat sendiri.

Baik, kita mulai dengan pertanyaan berikut: katakan dengan sejujur-jujurnya siapa dirimu, bagaimana sejarah masa lalu-mu, apa yang kamu lakukan hari ini, dan apa yang kamu inginkan di fase kehidupanmu yang yang akan datang. Mungkin pertanyaan tersebut bisa di ganti dengan pertanyaan-pertanyaan yang lain sesuai analisismu atau yang sesuai dengan keinginanmu sendiri.

Ya, sebut saja kita merancang analisis seperti ini dalam rangka untuk menciptakan kehidupan kita yang lebih baik lagi dari pada yang sebelumnya. Kita merancang masa yang akan datang yang semoga saja sesuai dengan yang kita rancang hari ini. Paling tidak, kita sudah mengusahakan yang terbaik untuk kehidupan kita selanjutnya.

Dalam hukum KETERTARIKAN atau hukum TARIK MENARIK sendiri di katakan bahwa: Segala sesuatu yang anda pancarkan lewat pikiran, perasaan, mental, dan tutur kata akan di datangkan kembali dalam kehidupan anda pada fase yang selanjutnya, itu yang di sampaikan Catherine Ponder dalam buku The Dynamic Laws Of Prosperity. 

Sedangkan menurut Bob Proctor dalam buku The Secret mengatakan bahwa ketika anda mengalihkan khayalan menjadi kenyataan anda berada dalam posisi khayalan yang lebih besar lagi, dan itulah yang disebut proses penciptaan. Michael J. Josier dalam buku laris kelas dunia, Law of Attraction mengatakan bahwa adanya hukum yang memungkinkan seseorang berpikir secara psikologis dan memiliki efek-efek tertentu, di alam semesta ada energi-energi atom, panas, kinestetik, potensial. Energi tidak bisa dihancurkan karena energi hanya bisa mengalami berubahan bentuk, bahwa semua materi di dunia terdiri atas atom.

Hukum KETERTARIKAN bukan sebuah khayalan atau mantra modern, sesungguhnya semua itu tidak lain merupakan bukti bahwa setiap atom dalam dunia batin dan jasmani kita senantiasa menjawab dan taat pada titah hukum alam hakiki secara sadar atau tidak.

Jadi yang dimaksud dalam hukum ketertarikan adalah segala sesuatu yang anda pikirkan dengan segenap perhatian, energi, dan konsentrasi pikiran baik hal yang positif maupun yang negatif akan hadir dalam kehidupan nyata kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun