Seluruh pendukung Tim Nasional Indonesia merasa terpukul atas kekalahan telak Evan Dimas dan kolega di partai Final Leg pertama Piala AFF Suzuki 2020 kemarin (29/12) malam.
Seluruh staff dan pemain pun menunjukkan raut muka kecewa lantaran gagal memenuhi ekspektasi dari masyarakat Indonesia. Timnas Garuda di berondong 4 gol tanpa balas oleh Tim Gajah Perang itu.
Timnas Indonesia dibuat tak berdaya oleh permainan apik yang ditampilkan Thailand. Chanathip Songkrasin dan kolega terlihat sangat enjoy memainkan sikulit bundar di laga itu.
Umpan-umpan pendek dan sesekali diselingi sprint para pemain Thailand membuat iri supporter Timnas Indonesia yang menonton kala itu.
Timnas Indonesia dibuat menunggu dan sesekali melakukan pressing. Ketika bola didapat pun para pemain Indonesia seperti ketakukan memegang bola sehingga lebih sering salah passing.
Timnas Indonesia sebenarnya bukan tanpa peluang. Tercatat ada 2 sampai 3 serangan yang berpotensi gol.Â
Menjelang babak pertama misalnya, jika saja Alfeandra Dewangga yang berdiri tanpa kawalan bisa sedikit lebih tenang ketika mendapatkan umpan silang dari Witan Sulaiman, mungkin gol penyama kedudukan akan tercipta.Â
Dewangga seperti tidak memiliki kepercayaan diri untuk menahan bola terlebih dahulu. Padahal pemain PSIS Semarang itu berdiri sangat bebas dan tinggal berhadapan dengan kiper Siwarak Tedsungnoen. Akibatnya bola sepakannya melambung jauh dari gawang Thailand.
Peluang lain tercipta dibabak kedua. Irfan Jaya yang menerima umpan terobosan Rachmat Irianto pun dengan terburu-buru melakukan shooting.Â
Padahal jika saja lebih tenang, sebenarnya ada opsi untuk menahan bola terlebih dahulu atau memberikan umpan ke pemain lain yang berada diposisi lebih baik untuk mencetak gol.