Piala AFF Suzuki 2020 kini telah memasuki babak puncak. Dua tim akan saling berhadapan guna merengkuh trofi paling bergengsi di kawasan Asia Tenggara itu.
Timnas Indonesia kembali bertemu Thailand di partai Final setelah perjumpaan Timnas Indonesia dengan Thailand di Piala AFF terakhir kali terjadi pada 2018 lalu.
Indonesia harus mengakui keunggulan Thailand 4:2 pada fase Grup B Piala AFF 2018. Saat itu Indonesia masih di pimpin Bima Sakti selaku juru taktik.
Pertemuan terbaru Timnas Indonesia vs Thailand terjadi pada Kualifikasi Piala Dunia 2022 putaran kedua. Anak asuhan Shin Tae-yong sukses menahan imbang pasukan Gajah Perang dengan skor 2 sama.
Gol Timnas Indonesia dicetak masing-masing oleh Kadek Agung dan Evan Dimas Darmono. Sementara Thailand dicetak oleh Narubadin dan Adisak Kraisorn.
Indonesia bukan kali ini saja bertemu Thailand di partai puncak Piala AFF. Timnas Garuda sudah bertemu The War Elephants sebanyak 3 kali di Partai Final Piala AFF. Namun tak satupun laga berhasil dimenangkan Indonesia.
Partai Final pertama terjadi tahun 2000. Kala itu Piala AFF masih bernama Piala Tiger. Thailand membungkam Timnas Garuda dengan skor telak 4:1.
Dua tahun berselang, Timnas Indonesia kembali bertemu Thailand di partai puncak Piala AFF 2002. Lagi-lagi Indonesia harus gigit jari setelah kalah adu pinalti 4:2.
Dua belas tahun kemudian tepatnya pada gelaran Piala AFF 2016, Indonesia bertemu Thailand lagi. Sempat unggul 2:1 di leg pertama. Indonesia harus mengubur mimpinya menjuarai Piala AFF untuk pertama kalinya setelah di leg kedua Thailand membalikan keadaan dengan mencetak 2 gol.Â
Kini Timnas Indonesia bertemu Thailand kembali di Final Piala AFF Suzuki 2020. Ini merupakan Final Piala AFF ke-enam bagi Timnas Indonesia dan final ke-empat kalinya melawan Thailand.
Lalu bagaimana perjalanan Thailand di Piala AFF tahun ini?
Timnas Thailand berada di Grup A bersama Malaysia, Filipina, Timor Leste dan Myanmar. Teerasil Dangda dan kolega tampil Superior dengan melibas seluruh laga dengan kemenangan dan hanya kebobolan satu kali ketika berhadapan dengan Filipina.
Thailand sukses mengunci juara Grup A dan melenggang ke babak semifinal menghadapi runner-up Grup B, Vietnam.
Dibabak semifinal, Thailand lagi-lagi terlalu kuat bagi lawannya. Vietnam di buat tak berdaya dilaga leg pertama. Chanathip Songkrasin berhasil mencetak Brace dilaga itu.
Di laga leg kedua Vietnam mencoba menggempur pertahanan Thailand. Namun pertahanan yang dikawal Manuel Tom Bihr terlalu kuat bagi pasukan The Golden Stars, sehingga skor kacamata menutup laga itu.
Di Ajang Piala AFF 2020 ini, Thailand membawa 4 pemain naturalisasi. Semua pemain naturalisasi itu berposisi sebagai bek. Tak heran jika sampai saat ini pertahanan Thailand sangat sulit ditembus. Anak asuhan Alexandré Pölking itu baru kebobolan satu kali ketika menghadapi Filipina.
Nama-nama pemain naturalisasi itu adalah Manuel Bihr dan Elias Dolah yang berposisi sebagai bek tengah. Kemudian Tristan Do dan Philip Roller yang berposisi sebagai bek kanan.
Selain nama-nama diatas. Thailand juga memiliki stiker mematikan yang menjadi top skorer sepanjang masa Piala AFF, Teerasil Dangda. Pemain berusia 33 itu menduduki puncak daftar pencetak gol terbanyak sepanjang masa Piala AFF dengan 19 gol, menyalip Noh Alam Shah dengan 17 gol.
Meski tak berusia muda lagi, insting seorang striker yang dimiliki Teerasil Dangda masih sangat berbahaya. Penempatan posisi yang baik ketika berada didalam kotak pinalti lawan membuat Timnas Indonesia harus waspada.
Selain itu, Thailand juga mempunyai pemain dengan julukan "Messi-nya Asia Tenggara". Dia adalah Chanathip Songkrasin. Pemain berusia 28 tahun itu merupakan punggawa klub Jepang, Hokkaido Consadole Sapporo.
Visi bermain dan kelincahannya diatas lapangan selalu menyulitkan pertahanan lawan. Chanathip Songkrasin menjadi penentu Thailand lolos ke babak final Piala AFF 2020 lewat Brace-nya kegawang Vietnam.
Itulah beberapa nama yang kerap menjadi sorotan dari tim Thailand sepanjang perjalanan mereka di Piala AFF tahun ini.
Shin Tae-yong sepatutnya sudah tahu bagaimana cara meredam agresivitas permainan Thailand. Karena ini merupakan pertemuan keduanya menghadapi Thailand, setelah sebelumnya bertemu di Kualifikasi Piala Dunia 2022.
Teguh Nugraha - Desember 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H