Mohon tunggu...
Teguh Muflih Rizky
Teguh Muflih Rizky Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Elektro

masih mencari jawaban

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Six Thinking Hats, Metode Mengambil Keputusan dengan Tepat

14 Juli 2020   13:36 Diperbarui: 6 April 2021   18:59 5455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Topi putih (Unsplash/ Vino Li)

Metode Six Thinking Hats adalah sebuah metode berpikir yang diperkenalkan oleh Edward de Bono. Metode ini membantu kamu untuk mengambil keputusan dengan baik dan tepat menggunakan beberapa pendekatan perspektif atau sudut pandang. Sudut pandang di sini akan diwakilkan oleh warna topi, sehingga perbedaan warna topi tersebut kamu diharuskan untuk memberikan perspektif yang beragam. Baik berdasarkan fakta, intuisi, emosi, opini, optimistis dan lain sebagainya.

Metode Six thinking hats dapat digunakan dalam rapat yang sangat penting untuk memutuskan hal-hal besar, hingga permasalahan sehari-hari yang kerap kamu hadapi.

Berikut adalah 6 warna topi yang digunakan dalam metode Six thinking hats :

1. Topi Putih- Fakta dan Informasi

Topi putih (Unsplash/ Vino Li)
Topi putih (Unsplash/ Vino Li)
Topi ini mengajak kamu untuk berpikir rasional dan bertindak berdasarkan informasi dan data. Informasi yang telah kamu miliki kemudian kamu olah berdasarkan pengetahuan kamu, untuk menghasilkan keputusan paling tepat untuk menyelesaikan masalah.

2. Topi Merah- Emosi dan Intuisi

Topi merah (Unsplash/ Devin Justesen)
Topi merah (Unsplash/ Devin Justesen)
Warna merah identik dengan emosi. Yap, pada topi ini kamu diajak untuk melihat masalah dari perspektif emosi dan intuisi. Acapkali kita berpikiran bahwa dalam mengambil keputusan tidak boleh membawa emosi dan intuisi, namun dalam metode ini kamu diharuskan memberikan perspektif emosi dan intuisi.

Ketika kamu "menggunakan" topi ini cobalah untuk berpikir menjadi orang lain, rasakan emosi mereka ketika alternatif pilihan penyelesaian masalah kamu ambil, bagaimana reaksi mereka.

3. Topi Hitam- Pesimistis

Topi hitam (Unsplash/ luigi Manga)
Topi hitam (Unsplash/ luigi Manga)
Topi hitam mengajak kamu untuk melihat segala kemungkinan yang dapat terjadi dengan bersikap pesimistis agar masalah itu dapat dimitigasi. Sikap pesimistis akan membuat keputusan kamu lebih fleksibel dan tangguh dari permasalahan yang akan muncul kedepannya.  

4. Topi kuning- Optimistis

Topi kuning (Unsplash/ Brett Meliti)
Topi kuning (Unsplash/ Brett Meliti)
Selain pesimistis. Tentu, sikap optimis juga harus menjadi sudut pandang kamu dalam melihat masalah. Dengan sikap optimis, kamu akan dapat tetap bertahan ketika dalam masa yang sulit dan penuh keterbatasan.

5. Topi Hijau- Kretifitas

Topi hijau (Unsplash/ Yury Orlov)
Topi hijau (Unsplash/ Yury Orlov)
Dalam menyelesaikan masalah, kretifitas adalah hal wajib. untuk itu, pada topi hijau kamu diajak untuk menuangkan gagasan kreatifmu dalam menyelesaikan masalah, sehingga kamu mendapat keputusan yang paling tepat serta melahirkan banyak alternatif keputusan.

6. Topi Biru- Kontrol

Topi biru (Unsplash/ Josh Appel)
Topi biru (Unsplash/ Josh Appel)
Pada topi terakhir ini kamu diajak untuk berperan sebagai pengendali proses pengambilan keputusan. Kamu berperan sebagai pemimpin yang sedang memimpin sebuah diskusi, ketiak sebuah diskusi atau pemecahan masalah membutuhkan sebuah ide kreatif, maka kamu akan mengarahkan pada topi hijau dan seterusnya.

Itulah 6 topi yang dapat kamu "gunakan" agar kamu dapat menghasilkan keputusan yang tepat sehingga tidak akan menyesalinya dikemudian hari. Kemudian setelah kamu terapkan metode ini apakah hasil keputusan yang kamu ambil menjadi lebih baik?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun