Mohon tunggu...
Andi Ariyandy
Andi Ariyandy Mohon Tunggu... profesional -

otodidak

Selanjutnya

Tutup

Politik

Indonesia, ISIS, Gaza Palestina...

14 Juli 2014   16:33 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:22 1093
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14068631001327247695

Rasa-rasanya sampai saat ini belum ada upaya nyata dan gencatan antara pejuang mujahidin dgn pasukan israel di sana, hanya saja ini tidak layak disebut perang yang seimbang, Israel dengan segenap kekuatan tempur udaranya, mulai dari F16, apache dan senjata berat lainnya, menggempur wilayah gaza yang padat penduduk, ini seperti menggoreng telur di dalam wajan berisi minyak goreng yang panas, sama sekali tidak seimbang dengan persenjataan yang dimiliki brigid al qassam sayap militer hamas, disinilah terlihat 'kebancian' israel dalam berperang, mereka hanya berani lewat serangan udara dan laut saja, karena untuk bertempur secara langsung lewat darat, mereka tidak punya nyali yang cukup seperti laskar mujahidin, mereka berharap dengan serangan udara cukup melumpuhkan perlawanan mujahidin palestina, hanya saja tindakan israel yang biadab dengan menyerang fasilitas sipil dan korban anak kecil balita dan ibu hamil sangat di luar kemanusiaan, konflik ini bukan lagi konflik wilayah, atau pun agama, tapi telah menjadi konflik kemanusiaan yang bertahun-tahun lamanya.

Saat ini pun Palestina terjajah, mereka ingin merdeka namun bukan lagi dalam kemerdekaan suatu negara tersendiri, melainkan negara daulah khilafah islam, jika ditanyakan pada penduduk palestina apakah bendera mereka masih bendera putih, hijau, hitam? tidak lagi, saat ini bendera mereka adalah arraya dan alliwa, bendera dengan dasar hitam dan putih yang bertuliskan kalimat tauhid, asyhadu anla ilaha illallah wa asyhadu anna muhammad rasulullah. Bersamaan dengan isu kebangkitan kaum muslimin di seluruh dunia, mereka memandang perlunya satu kekuasan wilayah islam yang luas, dengan khalifah sebagai kepala negaranya yang melindungi segenap kehormatan kaum muslimin dengan tentara, artileri, angkatan perang, mata uang,, peradilan, perekonomian wilayah yang di atur berdasar syariat islam yang bersumber pada kitabullah dan sunnatullah. Sebuah negara berdaulat dan disegani bahkan oleh amerika, inggris, dan rusia sekalipun, imperium khilafah memang telah ada sejak didirikan rasulullah di Medinah dengan beliah sendiri sebagai kepala negaranya, dilanjutkan oleh khulafaur rasyidin, dan selanjutnya meluas dimasa khilafah umayyah, abbasiyah di bagdad dan terakhir di Turki Utsmaniyah. Negara palestina-Israel pun sesungguhnya adalah negara bentukan Sekutu dan barat sebagai hasil pencaplokan dan pemusnahan sejarah daulah turki utsmani yang pernah ada sebagai representasi terakhir kekuatan dunia islam. Menarik saat ini gerakan ISIS di irak dan suriah yang timbul untuk menggulingkan rezim Assad dan Maliki, telah memproklamirkan dirinya sebagai daulah khilafah islam, meskipun menuai kontroversi, namun ini menunjukkan bahwa ide khilafah itu sudah mendarah daging di segenap negeri islam, termasuk di Indonesia, maraknya gerakan yang menyeru khilafah islam adalah keniscayaan.

Seperti ihwanul muslimin, hizbut tahrir, Jamaah islamiah dll  hanya saja jalan mereka untuk menegakkan syariat islam dan daulah itu berbeda-beda adanya. Hanya saja sayangnya keberadaan ISIS telah menimbulkan kebingungan di tengah kaum muslimin, dengan tindakan mereka yang membabi buta ditengarai seperti aksi khawarij, dan rawan disusupi baik oleh agen rezim Assad yang pro syiah atau pun Mossad Israel sendiri, beredear kabar Bahwa Abdurrahman al Bagdadi pemimpin gerakan ISIS adalah binaan Mossad yang sengaja disusupkan untuk mengalihkan dunia islam dari genoside di Palestina, hal ini terindikasi dengan tidak adanya aksi nyata atau dukungan nyata dari ISIS kepada perjuangan kaum muslimin di Palestina, menimbukan kecurigaan bahwa ini adalah grand design dari Israel untuk mengalihkan dunia islam. Secara hakikat yang dipahami bahwa sejatinya ISIS yang mengaku sebagai representasi Daulah khilafah islam, seharusnya menjalankan fungsinya sebagai pelindung kaum muslimin di seluruh dunia dari segala penindasan dan penjajahan, namun yang nampak adalah ketidakpedulian dari ISIS itu sendiri, sehingga menunjukkan pembenaran adanya konspirasi israel dalam mengacaukan situasi di timur tengah dengan membentuk Boneka ISIS yang bisa dikontrol oleh mereka. Hendaknya pemimpin negeri muslim dalam hal ini presiden Indonesia, Malaysia, Iran, Turki, Mesir, Yordania turut berperan aktif dalam diplomasi PBB dan mendorong mereka untuk menghentikan pembantaian yang terjadi di Gaza palestina, gerakan cepat yang bisa mengakhiri kebiadaban Israel disana..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun