Mohon tunggu...
Iqbal Teguh Raharjo
Iqbal Teguh Raharjo Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Perkenalkan saya Iqbal Teguh Raharjo asal dari tangerang, anak ke 4 dari 4 bersaudara hobi saya adalah bermain badminton

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hukuman Bisa Menjadikan Kita Disiplin

18 Oktober 2022   19:36 Diperbarui: 18 Oktober 2022   19:37 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

     Di suatu pagi yang cerah dan asri di pondok pesantren yang berada di Ciseeng, Kab.Bogor yang bernama Da 'arus Sa 'adah 2 terlihat beberapa santri yang sedang melakukan kegiatan yaitu pembelajaran bahasa dan menghafalkan beberapa kosa kata bahasa asing yang dipimpin oleh pengurus bagian bahasa pondok pesantren Da'arus Sa 'adah 2 diantaranya yaitu: Iqbal Teguh Raharjo, Diaz Daffa Ramadhan, dan Fudhola Ulum. Mereka ini yang mengurusi kegiatan pembelajaran bahasa dan menghafalkan beberapa kosa kata. Setiap santri akan patuh dan taat kepada mereka. Akan tetapi tidak untuk santri kelas g yang bernamakan Muhammad Miftahuddin.
     Ketika kegiatan pembelajaran bahasa dan menghafalkan beberapa kosakata berlangsung santri kelas g yang bernamakan Muhammad Miftahuddin atau yang biasa di panggil Udin ini terlambat untuk megikuti kegiatan serta dia tidak membawa buku dan pulpen untuk mencatat beberapa kosakata yang diberikan oleh pengurus bagian bahasa. 

     Ketika sedang berlari untuk mengikuti kegiatan pembelajaran bahasa dan menghafalkan beberapa kosakata Udin dipanggil oleh salah satu bagian bahasa yang bernamakan Diaz Daffa Ramadhan atau yang biasa disebut Diaz lalu berkata " ya akhi ta'a1 ilaya " kemudian santri ini menghamipiri pengurus bagian bahasa dan berkata" limadza ya akhi " lalu dijawab oleh bagian bahasa lainnya bernama iqbal " la tas' al daiman ya akhi qod kunta khoto'an liannaka minal mutaakhirin fa alayka iqob" lalu santri bernama Udin ini melakukan push up sebanyak 50x karena terlambat dan tidak membawa buky serta pulpen. Akhirnya santri bernama Udin ini tidak telat dan selalu membawa buku dan pulpen ketika kegiatan kosakata bahasa

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun