Mohon tunggu...
Iqbal Teguh Raharjo
Iqbal Teguh Raharjo Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Perkenalkan saya Iqbal Teguh Raharjo asal dari tangerang, anak ke 4 dari 4 bersaudara hobi saya adalah bermain badminton

Selanjutnya

Tutup

Film

Film Miracle In Cell no 7

11 Oktober 2022   17:10 Diperbarui: 11 Oktober 2022   17:16 576
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Miracle number 7 adalah film keluarga Indonesia Tahun 2022. Awal film ini dikisahkan ada seorang penjual balon yang bernama Dodo Rozak yang memiliki keterbelakangan mental dan putri semata wayangnya yang bernama Kartika mereka hidup dalam perekonomian yang sulit akan ketapi Kartika selalu menjalani hari-hari yang bahagia Dimana mereka saling menyayangi satu dengan lainnya. 

Suatu hari setelah  mengantar Kartika ke sekolah, Dodo Rozak melihat seorang gadis kecil bernama Melati Wibisono sedang bersedih lalu Dodo menghampirinya dan berusaha menenangkannya dengan memberikan balon akan tetapi Dodo dituduh membunuh dan memperkosa gadis kecil tersebut karena gadis tersebut sudah terbaring dan ada luka di keningnya. 

Ayahnya Melati meminta polisi untuk mempercepat penyelidikan kasus tersebut dan memberikan hukuman mati kepada Dodo. Meski Dodo mencoba mengaku tidak bersalah karena keterbelakangan mental yang dia miliki dia pun sulit untuk menjelaskan kondisi yang sebenarnya terjadi dan polisi tetap menekannya untuk mengaku sebaliknya. Kartika yang melihat sang ayah diperlakukan dan dituduh tanpa sebab dan bukti yang kuat dia pun sangat bersedih. 

Dodo dibawa ke sebuah lapas dan diperlakukan secara kasar oleh petugas serta kepala sipir bernama Hendro Sanusi yang diperankan karena dianggap tidak patuh dan terbelakangan mental juga. Dodo  Rozak ditaruh diesel nomor 7 yang sudah dihuni Jafra, Atmo dan, Asrul. Awalnya Dodo Rozak di sel tersebut dibenci oleh para napi yang lain. Akan tetapi ada suatu kejadian sewaktu Jafra yang merupakan pimpinan narapidana saat itu hendak dilukai oleh salah satu narapidana lainnya. 

Saat itu Dodo Rozak yang melihat hal tersebut berusaha menghalangi dan melindungi Jafra hingga dirinyalah yang terluka. Semenjak itulah Jafra dan narapidana di mulai memperlakukan dirinya dengan baik bahkan mengabulkan keinginan Dodo untuk bertemu dengan anaknya yaitu Kartika atas ide Jafra, sekolah Kartika diundang melakukan pertunjukan Islami kepada para tahanan. 

Kesempatan ini dipakai untuk menyelundupkan Kartika ke dalam sel dengan cara memasukkan Kartika ke dalam kotak bersama bungkusan roti dengan beralasan roti itu untuk dibagi-bagi kepada para tahanan mereka .Namun terjadi sebuah kendala yang membuat para tahanan tak bisa mengembalikan Kartika hingga Kartika menetap di sel tersebut berhari-hari. Akan tetapi kepala sipir yang sudah curiga dan mengetahui dodo membawa seorang anak mulai meriksa dan ternyata benar. 

Lalu Dodo dibawa ke sel terpencil sementara Kartika dikirim ke panti asuhan. Akan tetapi suatu hari terjadi kebakaran di lapas saat itu Dodo melihat kepala sipir yang tertimpa sebuah lemari dia pun berusaha menyelamatkannya dan akibat peristiwa tersebut kepala sipir akhirnya berbuat baik dengan Dodo. Ia pun mengembalikan Dodo ke sel nomor 7 dan mengizinkan Kartika untuk bertemu ayahnya. Para napi  juga mengajukan banding untuk kasus Dodo Rozak bahwa Dodo Rozak tidak bersalah sehingga para napi 7 mulai mencari cara mengungkap kasus sebenarnya tentang kematian Melati mereka mengajak Dodo dengan mencoba mengingatkan kembali peristiwa tersebut. 

Sebenarnya yang terjadi adalah gadis kecil tersebut berlari dan tersandung sesuatu hingga kepalanya membentur tembok lalu terpental dan tercebur ke kolam renang lalu Dodo Rozak mengambil sebuah kayu untuk membawa tubuh Melati ke tepi Namun karena itu tak mampu, Dodo Rozak akhirnya menceburkan diri untuk mengambil tubuh melati dari air dan saat melihat baju melatih basah serta baju dirinya Ia pun secara antusias membuka baju melati dan baju dirinya supayah melati tidak kedinginan. 

Namun saat itu ayahnya Melati sudah menjadi gubernur dan mengetatkan hukum kekerasan anak yang membuat susah untuk mengajukan banding. para napi juga melihat kesulitan Dodo dalam menjelaskan hal yang sesungguhnya. Karena keterbelakangan mentalnya ia akhirnya mengaku bahwa ialah pembunuh Melati  walaupun dia sudah mempersiapkan kata-kata untuk dipersidangan. Ia pun dijatuhi hukuman mati.  Ketika terdapat acara keagamaan di lapas tampilah kartika. 

Narapidana lainnya mempersiapkan sebuah balon udara untuk membebaskan Dodo Rozak bersama Kartika namun balon tersebut tak bisa terbang lebih jauh karena tersangkut saat itu Dodo langsung memberi pesan kepada Kartika untuk tidak melupakan dirinya. Hari yang dinanti pun tiba para napi dan penjaga mengucapkan selamat tinggal serta mengantar Dodo menuju Nusakambangan tempat  akan dieksekusi Dodo pun mengucapkan perpisahan kepada Kartika.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun